Setujui Penggunaan Avifavir, Rusia Berencana Uji Klinis Vaksin Covid-19 Dua Pekan Mendatang

- 31 Mei 2020, 19:30 WIB
ILUSTRASI injeksi vaksin virus corona.*
ILUSTRASI injeksi vaksin virus corona.* /Daily Mail

PIKIRAN RAKYAT - Sejumlah peneliti di Rusia berencana memulai uji klinis vaksin untuk virus Corona jenis baru yang menyebabkan Covid-19, dalam dua minggu ke depan.

Hal itu disampaikan langsung oleh Menteri Kesehatan Mikhail Murashko dalam keterangan resminya.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters, tidak hanya itu, pada hari yang sama, Pemerintah Rusia juga menyetujui penggunaan Avifavir sebagai obat Covid-19.

Baca Juga: Ingin Tambah Negara ke Daftar Undangan, Donald Trump Tunda KTT G7

Rusia saat ini menempati urutan ketiga untuk negara dengan korban jiwa akibat Covid-19 terbanyak setelah Amerika Serikat di urutan pertama dan Brazil pada posisi kedua.

Pejabat di Kremlin mengatakan para peneliti di Rusia tengah mengembangkan hampir 50 kandidat vaksin Covid-19.

"Tes masih berlangsung dan kami berencana memulai uji klinis pada dua minggu mendatang," kata Menteri Kesehatan Mikhail Murashko sebagaimana dikutip kantor berita TASS.

Baca Juga: Tiongkok Umumkan 33 Daftar Hewan yang Bisa Dikonsumsi, Anjing Tak Termasuk ke Dalamnya

Ia mengatakan peneliti telah memilih para relawan untuk ambil bagian dalam uji coba tersebut.

Perlu diketahui, uji klinis merupakan tahapan vaksin atau obat diuji coba ke manusia.

Perusahaan pembuat obat di seluruh dunia saat ini berlomba-lomba mengembangkan obat dan vaksin untuk SARS-CoV-2 yang menyebabkan 364.000 jiwa meninggal dunia.

Baca Juga: Saat Tantangan Penularan Covid-19 Tinggi, CEO Pfizer Klaim Vaksin Siap Akhir Oktober

Sementara itu, lembaga investasi di Rusia (RDIF) mengatakan Kementerian Kesehatan telah menyetujui penggunaan Avifavir sebagai obat Covid-19. Obat itu dikembangkan dari obat anti-virus generik, favipiravir.

RDIF menerangkan hasil uji klinis tahap pertama menunjukkan Avifavir terbukti efektif menyembuhkan pasien Covid-19. Tahap akhir uji klinis obat itu masih berlangsung, melibatkan 330 pasien.

Saat ini ada 10 vaksin Covid-19 yang masih diuji coba ke manusia. Sejumlah ahli memperkirakan butuh waktu sekitar 12 sampai 18 bulan sejak masa pengembangan untuk akhirnya mengetahui keamanan dan efektivitas vaksin.

Baca Juga: Saat Tantangan Penularan Covid-19 Tinggi, CEO Pfizer Klaim Vaksin Siap Akhir Oktober

Salah satu lembaga riset milik pemerintah di Siberia, Vektor Institute juga mengembangkan vaksin Covid-19.

Direktur Jenderal Vektor Institute, Rinat Maksyutov pada Sabtu, 30 Mei 2020,  mengatakan ia berharap uji klinis dapat selesai pada pertengahan September.

Maksyutov mengatakan vaksin telah berhasil diuji coba ke hewan.

Baca Juga: Baju APD Buatan Indonesia Mendapatkan Pengakuan WHO, Sebelumnya Telah Diuji di New York

Otoritas di Rusia pada Sabtu mencatat 181 warga meninggal akibat Covid-19 dalam waktu 24 jam. Angka itu menunjukkan penurunan dari jumlah korban jiwa pada hari sebelumnya sebanyak 232 jiwa.

Dengan demikian, keseluruhan korban jiwa akibat Covid-19 di Rusia mencapai 4.555 jiwa.

Pejabat setempat mengatakan setidaknya ada 8.952 pasien positif Covid-19 baru di Rusia sehingga totalnya mencapai 396.575 kasus.***

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x