Inggris dan Sekutu 'Five Eyes' Bicarakan Potensi Eksodus Hong Kong

- 3 Juni 2020, 20:07 WIB
PEMERINTAH Hong Kong telah memperingatkan kepada AS agar tidak ikut campur dalam urusan internalnya.*
PEMERINTAH Hong Kong telah memperingatkan kepada AS agar tidak ikut campur dalam urusan internalnya.* /AP Foto / Vincent Yu/

Baca Juga: Belum Banyak yang Tahu, Berikut Cara Mengetahui Kontak yang Paling Sering Berkomunikasi di WhatsApp

Dikatakan bahwa warga Hong Kong akan terus mempertahankan kebebasan politik mereka, meskipun undang-undang anti-subversi secara rutin digunakan untuk meredam pertikaian politik di daratan.

Inggris mengatakan pihaknya memandang undang-undang yang diusulkan itu sebagai pelanggaran perjanjian 1984 dengan Beijing sebelum penyerahan jaminan kebebasan Hong Kong dan tingkat otonomi, kesepakatan yang membentuk landasan kebangkitannya sebagai pusat keuangan kelas dunia.

"Inggris tidak berusaha mencegah kebangkitan Tiongkok. Justru karena kami menyambut Tiongkok sebagai anggota terkemuka komunitas dunia yang kami harapkan akan mematuhi perjanjian internasional," tulis Johnson.

Baca Juga: Bukan Hanya Rasisme Kulit Hitam, AS Juga Sebarkan Rasisme Anti Asia di tengah Pandemi Covid-19

Komentarnya muncul ketika ketegangan politik meningkat di Hong Kong.

Pada Rabu, para anggota parlemen di badan legislatif pro-Beijing yang berbobot kota memulai kembali perdebatan tentang undang-undang yang akan mengkriminalisasi penghinaan terhadap lagu kebangsaan Tiongkok.

RUU itu kemungkinan akan disahkan pada Kamis - hari ketika warga Hong Kong juga akan menandai hari peringatan penindasan Tiananmen 1989 di Beijing, meskipun pemerintah kota melarang berjaga tahunan tradisional karena coronavirus.***

Halaman:

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x