Berencana Lakukan Penambangan di Bulan, Pemerintahan Trump Susun 'Pakta Artemis'

- 7 Mei 2020, 19:00 WIB
 ILUSTRASI pendaratan astronot di Bulan pada program Artemis.*
ILUSTRASI pendaratan astronot di Bulan pada program Artemis.* /dok. NASA

Tidak hanya itu, perundingan dapat jadi tidak efektif jika melibatkan negara tanpa program luar angkasa, demikian kata pejabat senior AS.

Saat banyak negara menjadikan luar angkasa sebagai tujuan pangkalan militer yang baru, pakta yang diusulkan AS itu turut menunjukkan peran NASA sebagai alat diplomasi luar negeri AS.

Baca Juga: Dapat Kado Indah saat Pandemi Corona, 20 Bidan di Kota Cirebon Dilantik Jadi PNS

Langkah itu diyakini dapat memicu perdebatan di antara para pesaing, misalnya Tiongkok.

"Program-program NASA terkait dengan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan penemuan, yang kesemuanya penting, tetapi saya pikir gagasan bahwa NASA merupakan alat diplomasi kurang relevan dibahas.

"Tujuan penting kami, negara-negara di seluruh dunia menjadi bagian dari (program) ini. Itu menunjukkan kekuatan nasional (AS),” kata pimpinan NASA, Jim Bridenstine.

Baca Juga: Peneliti LIPI Ungkap Alasan Virus Corona Lebih Lambat Bermutasi Dibanding Virus Influenza

Ia menambahkan, keterlibatan negara-negara lain pada program Artemis bersifat sementara bergantung dengan perilaku yang ditunjukkan saat menjalani misi di luar angkasa.

NASA menanamkan modal puluhan miliar dolar AS ke program Artemis, misi yang berupaya menempatkan manusia di bulan pada 2024.

Misi itu juga bertujuan memastikan keberadaan manusia secara berkelanjutan di kutub selatan bulan.

Halaman:

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah