Gunakan 4 Strategi, Korea Selatan Berhasil Kalahkan Virus Corona Tanpa Kebijakan Lockdown

- 7 April 2020, 12:10 WIB
Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Kim Chang Beom
Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Kim Chang Beom /ANTARA/Tangkapan layar video pemaparan

PIKIRAN RAKYAT- Korea Selatan sebagai negara yang saat ini tengah berhasil mengendalikan penyebaran virus corona yang begitu masif di negaranya, mulai berbagi ilmu kepada dunia.

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Kantor Berita Antara, Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Kim Chang-Beom memaparkan, sejumlah strategi Korea Selatan dalam menghadapi lonjakan kasus Covid-19 pada Februari lalu.

Namun dalam pemaparannya, Kim Chang Boem menyebutkan bahwa Korea Selatan berhasil menerapkan sejumlah strategi guna menekan angka penularan tanpa menerapkan kebijakan lockdown atau karantina menyeluruh di negara tersebut.

Baca Juga: Corona Guncang Solidaritas UE, Kanselir Jerman: Gunakan Stabilitas Ekonomi Hindari Hutang

“Kami mengikuti rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sejak awal. Kami tidak menerapkan lockdown.

"Namun kami telah melakukan upaya maksimal untuk membendung penyebaran wabah tersebut,” kata Dubes Kim melalui konferensi video bertajuk ‘How Korea deals with COVID-19’ di Jakarta, pada Senin, 6 April 2020.

Ia menjelaskan, upaya-upaya yang dilakukan Pemerintah Korea Selatan guna memutus rantai penyebaran yang melonjak di Korea Selatan dapat disimpulkan dalam empat poin penting.

Baca Juga: Perkuat Angkatan Laut, Tiongkok Jalani Latihan Militer di Tengah Pandemi Covid-19

Pertama adalah langkah tes yang agresif dan disebut sebagai inti dari upaya melawan Covid-19 yaitu dengan melakukan rapid test dalam skala besar.

Meskipun hasilnya membuat Korsel dalam beberapa pekan menemapati urutan teratas jumlah terinfeksi di dunia, namun cara ini efektif untuk memusatkan pada strategi penanganan selanjutnya bagi warga yang telah dikonfirmasi Covid-19.

“Kami dapat melakukan sebanyak 20.000 tes per hari dan hingga kini, kami sudah melakukan sebanyak 466.000 tes,” ujarnya.

Guna mempercepat tes tersebut, Korea Selatan menciptakan metode yang aman, cepat, dan nyaman, yakni melalui tes drive-through, yakni di mana masyarakat tak perlu turun dari kendaraan masing-masing untuk dapat dites.

Baca Juga: Pakar Keuangan Berikan Tips Mengatur THR, Bayar Zakat jadi Prioritas Utama

Proses tes dapat dilakukan di bawah sepuluh menit dengan cara yang juga aman bagi para pekerja medis.

“Yang kedua adalah pelacakan atau tracing. Kami menggunakan berbagai metode untuk melacak dan mengobati mereka yang melakukan kontak dengan pasien yang positif,” katanya.

Ia menambahkan, upaya tracing dilakukan secara menyeluruh dengan menggunakan jejak rekam transaksi kartu kredit, rekaman kamera CCTV, rekam jejak aplikasi telepon genggam, hingga rekam jejak GPS mobil dari mereka yang dikonfirmasi positif terjangkit virus corona.

Baca Juga: Terapkan 7 Pilar Ini untuk Ciptakan Hubungan Percintaan Tetap Harmonis

Informasi terkait lokasi tertentu kemudian diberikan kepada publik sehingga mereka yang mungkin bertemu dengan pasien positif Covid-19 dapat melakukan tes. Perawatan pasien positif Covid-19 menjadi langkah ketiga dalam upaya Pemerintah Korea Selatan.

“Kami melihat deteksi awal dan perawatan intensif pada fase awal sebagai kunci,” kata Dubes Kim.

Baca Juga: Donald Trump Klaim Obat untuk Malaria Bisa Sembuhkan Covid-19, Ilmuwan Sebut Belum Efektif

Pasien juga dibagi dalam empat kategori, yakni ringan, sedang, berat, dan sangat berat, sesuai dengan gejala yang ditunjukkan.

Mereka dengan gejala ringan dirawat di fasilitas yang disebut dengan Leading Treatment Centers, sementara pasien dengan gejala sedang, berat dan sangat berat segera dibawa ke salah satu dari 67 rumah sakit khusus Covid-19 yang disiapkan.

Poin keempat dan terakhir adalah kesadaran dan partisipasi sipil.

Baca Juga: Mengapa Mantan Sering Muncul dalam Mimpi? Simak Penjelasan Lengkap dari Sisi Psikolog

“Dalam kasus kami, transparansi dan kepercayaan publik yang tinggi (terhadap pemerintah, red) menjadi aspek penting dalam praktek pembatasan sosial (social distancing) di seluruh bagian negara,”
tambahnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa transparansi pemerintah memiliki pengaruh besar terhadap kepercayaan masyarakat.

Sedangkan untuk warga Korea Selatan, terbilang cukup rasional dan bertanggung jawab dalam mengkonsumsi kebutuhan sehari-hari, dan banyak yang melakukan karantina mandiri.

Baca Juga: Hilangkan Penat Selama #dirumahaja, Tata Janeeta dan Rossa 'Nikah' dengan Aktor Korea

“Langkah pencegahan seperti social distancing dapat memperlambat penyebaran virus dengan efektif,” ujar Kim.

Ia mengatakan, kini Korea Selatan telah melewati fase terburuk dari penyebaran virus corona di negara tersebut.

Namun kini Korsel hanya melaporkan 50 kasus baru sejak puncak penyebaran Covid-19 pada akhir Februari lalu.

Baca Juga: Layaknya Ancaman Baru Bagi Dunia, Tiongkok Laporkan 705 Positif Covid-19 Tanpa Gejala

Sementara itu, Pemerintah Indonesia yang kini belum menerapkan lockdown ketat seperti negara-negara lainnya, hanya menerapkan pemabatasan wilayah, strategi yang diterapkan Korea Selatan dapat ditiru guna menekan angka penyebaran.***

 

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x