Menyalip Korea Selatan, Kasus Virus Corona di Italia Catat Kematian Terbanyak Setelah Tiongkok

- 9 Maret 2020, 10:31 WIB
PERDANA Menteri Italia mengisolasi 15 provinsi di negaranya agar virus corona COVID-19 tidak menyebar luas.*
PERDANA Menteri Italia mengisolasi 15 provinsi di negaranya agar virus corona COVID-19 tidak menyebar luas.* /Kolase Antara dan AFP/Vincenzo Pinto
PIKIRAN RAKYAT - Korban kematian dan terinfeksi akibat virus corona di Italia melonjak pada hari Minggu, 8 Maret 2020.
 
Italia menyalip Korea Selatan sebagai negara dengan jumlah kematian dan kasus terbanyak setelah Tiongkok.

Jumlah kematian di Italia hampir tiga kali lipat dari 133 menjadi 366, dan jumlah terinfeksi naik mencatat rekor dari 1.492 hingga mencapai 7.375.
 
Baca Juga: Manchester United Unggul 2-0 dari Manchester City, Kini MU Menjadi Peringkat ke Lima

Dalam lingkup internasional, wabah ini sekarang telah menewaskan 3.828 orang dan menginfeksi lebih dari 110.056 di 109 negara dan wilayah.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Channel News Asia, beberapa wilayah di Italia ditutup. Langkah-langkah tersebut akan berlaku hingga 3 April 2020 mendatang.

Pemerintah Italia melarang warganya keluar masuk kawasan di wilayah utaranya guna menekan angka penyebaran jenis baru virus corona, seperti yang tercantum dalam sebuah dekrit yang diterbitkan secara online.

Roma sebagai ibu kota Italia pun dipaksa menutup pameran blockbuster yang menandai 500 tahun sejak kematian master Renaissance Raphael.
 
Baca Juga: Diduga Memiliki Gangguan Kesehatan Jiwa, Gadis Pembunuh Bocah Berumur Lima Tahun Dipindahkan

Sementara itu, Kepala wilayah Puglia selatan sebagai region di Italia memohon kepada siapa pun yang memiliki rencana untuk bepergian ke wilayah Italia Utara untuk mengurungkan niatnya dan membatalkannya.

"Jangan membawa wabah ke Puglia," harapnya.

Meski adanya penutupan ini, bagaimanapun tetap memungkinkan warganya melakukan perjalanan untuk bepergian secara sembunyi-sembunyi ke rumah mereka yang berada di daerah yang terkena dampak, termasuk wisatawan.

Pertandingan sepak bola di Italia juga akan dilangsungkan secara tertutup.

Presiden Asosiasi Sepak Bola Italia Damiano Tommasi mengumumkan hal ini di akun Twitternya, @17tommasi.
 
Baca Juga: Diduga Memiliki Gangguan Kesehatan Jiwa, Gadis Pembunuh Bocah Berumur Lima Tahun Dipindahkan

"Pagi ini saya menulis surat kepada @GiuseppeConteIT #vincenzospadafora @giomalago @gagravina #paolodalpino @BalataMauro @FrancescoGhire2. Menghentikan sepak bola adalah tindakan paling berguna di negara ini saat ini. Para suporter yang biasa bersorak kini tengah dirawat di rumah sakit, di ruang gawat darurat," tulisnya yang kemudian mencapai 1,2 ribu retweet dan 4,5 ribu likes.

Sementara itu, di laman Worldometers menunjukkan, jumlah kasus di Italia sampai Senin 9 Maret 2020 pukul 10.00 WIB telah mencapai 7375 kasus, selisih 7 orang dengan kasus di Korea Selatan.

Dari jumlah tersebut dilaporkan, pihak berwenang sedang menghadapi 6.387 kasus yang aktif. 622 pasien berhasil dipulihkan, sementara 366 telah dinyatakan meninggal dunia.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x