Virus Corona Mewabah di Jepang, Bunga Sakura Mekar Tanpa Dirayakan

- 7 Maret 2020, 11:44 WIB
Virus corona membuat perayaan mekarnya bunga sakura tidak disarankan.
Virus corona membuat perayaan mekarnya bunga sakura tidak disarankan. /pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Mekarnya bunga sakura yang diperkirakan akan dimulai pada pertengahan Maret menjadi kebahagiaan tersendiri bagi masyarakat Jepang setelah bergulat dengan musim dingin yang menjemukan.

Masyarakat Jepang memiliki cara tersendiri untuk merayakan datangnya musim semi, yaitu dengan mengadakan acara Hanami, tradisi Jepang dalam menyambut mekarnya bunga sakura.

Namun, untuk tahun ini, seiring dengan mewabahnya penyebaran virus corona, Pemerintah Tokyo mendesak warganya untuk menahan diri agar tidak bergabung pada perhelatan pesta di taman selama musim bunga sakura.

Baca Juga: Virus Corona Juga Bisa Picu Inflasi, Ridwan Kamil Gelar Pertemuan Tingkat Tinggi

Hal ini sebagai upaya pencegahan penyebaran virus baru corona atau COVID-19.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Japan Today, pemerintah metropolitan mengatakan, apabila masyarakat berdatangan ke taman dikhawatirkan risiko penyebaran virus semakin meluas.

Terlebih lagi berdasarkan data dari worldometers hingga Sabtu, 7 Maret 2020 menunjukkan, sebanyak 420 orang di Jepang telah terinfeksi virus dengan total kematian sebanyak 6 jiwa.

"Diperkirakan akan ramai di taman dan dekat sungai yang dikelola oleh pemerintah Tokyo selama musim bunga sakura. 

Baca Juga: Siaga Virus Corona, Pemkab Garut Cek Kesehatan Warga yang Pulang dari Tiongkok dan Korea

Tolong jangan bergabung dengan pihak-pihak yang terlibat apalagi dengan mereka yang menyediakan makanan dan minuman bersama untuk mencegah penyebaran infeksi virus baru corona." kata pemerintah dalam sebuah pernyataan.

Pemerintah Tokyo menambahkan, untuk sekadar berjalan-jalan menikmati bunga sakura, pihaknya tak begitu menjadikannya sebagai sebuah masalah, tetapi disarankan untuk menggunakan masker bagi mereka yang sedang batuk.

Musim bunga sakura sangat dinantikan oleh semua pihak di Jepang. Tak hanya penduduk lokal, diketahui turis-turis juga biasanya merencanakan perjalanan ke lokasi tumbuhnya bunga sakura.
 
Baca Juga: Tiongkok Bikin Helm Pintar untuk Deteksi Pengidap Virus Corona yang Mangkir, Periksa Ratusan Orang Cuma 2 Menit

Mereka berpiknik menggelar tikar dan duduk-duduk di bawah pepohonan sakura untuk bergembira bersama, minum sake, makan makanan khas Jepang. Tak ubahnya seperti pesta kebun. Ada kelompok keluarga, kelompok perusahaan, organisasi, sekolah, dan sebagainya.

Weathernews, sebuah perusahaan peramalan cuaca di Tokyo, memperkirakan bunga sakura yang mekar akan dimulai pada 17 Maret.

Konon, bunga sakura hanya mekar selama tujuh sampai sepuluh hari. Singkatnya masa ini memang tidak dilewatkan begitu saja oleh masyarakat Jepang.***

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: Japan Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x