Hadiri Acara Tabligh Akbar, Tingkat Infeksi Covid-19 di India Melambung Tinggi

- 2 April 2020, 19:30 WIB
Umat Muslim di Kota Cirebon mengikuti proses ibadah shalat Jumat berjamaah di Masjid Raya At-Taqwa Kota Cirebon.*
Umat Muslim di Kota Cirebon mengikuti proses ibadah shalat Jumat berjamaah di Masjid Raya At-Taqwa Kota Cirebon.* //PR/ EGI SEPTIADI

"Ini telah muncul sebagai simpul penting dalam perjuangan kami melawan virus corona, kami membutuhkan orang-orang ini untuk maju, sehingga kami dapat mengkarantina mereka," kata pejabat yang memimpin operasi untuk melacak pembawa virus potensial tersebut ke India.

Sebagaimana diketahui, tabligh adalah salah satu kelompok dakwah terbesar di dunia, menarik pengikut Deobandi cabang Asia Selatan dari Islam Sunni.

Baca Juga: Ditemukan Covid-19 pada Bayi 3,5 Tahun, Menambah Kasus Pasien Positif di Purwakarta

Maulana Saad Kandhalvi, sebagai pimpinan tabligh, mengeluarkan pesan audio kepada para pengikutnya, meminta mereka untuk bekerja sama dengan pemerintah dalam memerangi penyakit tersebut.

"Kita harus mengambil tindakan pencegahan, mengikuti bimbingan para dokter dan memberikan dukungan penuh kepada pemerintah seperti tidak berkerumun di tempat ramai dan hal ini tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam," ujar Saad.

Sekitar 2.300 orang, termasuk orang Bangladesh, Indonesia, dan Malaysia, yang telah tinggal di asrama sempit Tabligh di Delhi, dipindahkan ke pusat karantina di kota selama beberapa hari terakhir.

Baca Juga: Dampak Virus Corona, PT KAI Terapkan Pembatasan Kapasitas Penumpang hingga 50 Persen

Kelompok itu mengatakan, orang-orang sebelumnya tidak dapat pergi karena lockdown nasional yang mulai berlaku pada 24 Maret 2020 lalu, yang membawa dampak penghentian transportasi.

"Polisi di negara bagian Uttar Pradesh Utara mengatakan, mereka telah mengajukan kasus terhadap 23 warga negara asing yang ditemukan terlibat dengan kegiatan Tabligh saat sedang dalam visa turis," ujar seorang juru bicara kepolisian negara bagian itu.

Penutupan India telah menyebabkan jutaan orang miskin tidak memiliki pekerjaan dan menyebabkan eksodus pekerja migran dari kota ke rumah mereka di pedesaan.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x