Update Virus Corona Kamis 26 Maret 2020: Jumlah Terinfeksi Dekati Setengah Juta, WHO Beri Pernyataan

- 26 Maret 2020, 15:09 WIB
Suasana salah satu kota di Tiongkok yang sepi karena lockdown.
Suasana salah satu kota di Tiongkok yang sepi karena lockdown. //Daily Star

PIKIRAN RAKYAT - Wabah virus corona hingga Kamis, 26 Maret 2020 masih mengancam kesehatan di hampir 200 negara di dunia.

Dilaporkan Worldometers, laman statistik independen, jumlah pasien positif virus corona mendekati setengah juta orang, tepatnya tercatat 472.337 kasus terjadi dari pasien yang sudah dinyatakan positif Covid-19. Virus ini pun telah memakan 13.069 korban jiwa.

Negara dengan virus corona terbanyak masih diduduki Tiongkok, negara yang disebut sebagai tempat virus ini berasal, dengan total kasus sebanyak 81.285.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Surat Anies Baswedan Imbau Hentikan Hubungan Suami-Istri demi Cegah Virus Corona

Setelah Tiongkok, urutan kedua dengan jumlah terinfeksi terbanyak yaitu Italia dengan total 74.386 kasus terinfeksi. Lalu disusul Amerika Serikat sebanyak 68.489 kasus dan Spanyol 49.515 kasus.

Jerman berada diurutan kelima yang melaporkan 37.323 kasus, Iran 27.017 kasus dan Prancis dengan total 25.233 kasus

Dari jumlah kasus terinfeksi tersebut, Benua Eropa saat ini masih menjadi episentrum dari pandemi ini.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Bandung Ditetapkan Zona Merah usai 22 Kecamatan Terdapat Pasien Positif Corona?

2 negara dengan jumlah kematian terbanyak masih berasal dari Benua Eropa, yakni Italia sebanyak 7.503 kematian, dan Spanyol dengan total 3.647 kematian.

Tiongkok ada di urutan ketiga yang melaporkan 3.287 kematian.

Di luar Eropa, ada negara Amerika dan Iran yang masing masing mencatat angka 1.032 dan 2.077 kematian.

Baca Juga: Satu Orang Pasien Dalam Pengawasan di Kabupaten Cirebon Meninggal

Ketika pandemi semakin meningkat, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Rabu, 25 Maret 2020 memperingatkan negara-negara agar tidak memberhentikan kuncian (lockdown) terlalu dini, demikian diberitakan ABC News

"Untuk memperlambat penyebaran Covid-19, banyak negara telah memperkenalkan tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan biaya sosial dan ekonomi yang signifikan," kata Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, direktur jenderal WHO.

"Kami memahami bahwa negara-negara ini sekarang mencoba menilai kapan dan bagaimana mereka bisa mengurangi kasus baru dengan langkah-langkah ini," katanya.

Baca Juga: Liga 1 dan 2 Resmi Dihentikan, Pelatih Persib Bandung Tunggu Kepastian Kelanjutan Kompetisi 2020

Tedros mengatakan, langkah-langkah agresif untuk menemukan, mengisolasi, menguji, merawat dan melacak tidak hanya menjadi cara terbaik dan tercepat dari pembatasan sosial dan ekonomi yang ekstrim. Hal ini perlu terus dilakukan sebagai cara untuk mencegahnya.

"Ini sangat relevan untuk banyak negara dengan sistem kesehatan yang rentan," kata Tedros.

"Berapa banyak lagi nyawa yang hilang akan ditentukan oleh keputusan yang dibuat dan tindakan yang diambil," tegasnya.***

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: ABC News worldometers


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x