Pendaki Harap Bersabar, Gunung Everest Ditutup hingga Mei 2020 Mendatang

- 13 Maret 2020, 17:10 WIB
GUNUNG Everest/REUTERS
GUNUNG Everest/REUTERS /

Pasien tersebut merupakan seorang mahasiswa yang mendapatkan beasiswa dan saat itu ia tengah berada di rumah. Beruntungnya, petugas medis sigap dalam menangani pasien tersebut hingga akhirnya ia dinyatakan sembuh.

Otoritas setempat Nepal sejauh ini, telah memeriksa 450 orang.

Baca Juga: Virus Corona Jadi Pandemi, Menteri Agama Anjurkan Salaman Tangan dan Cipika-cipiki Dihilangkan Sementara

Soal kebijakan penutupan jalur di Nepal diyakini akan berdampak pada ratusan pendaki yang tengah mempersiapkan perjalanannya pada musim semi. Pemerintah menilai, musim yang diyakini sebagai waktu yang tepat akan mendatangkan para pendaki dari sejumlah negara.

Hal ini dikarenakan musim tersebut tidak terlalu dingin dan basah karena hujan. Sementara itu, di Nepal, musim dingin akan mulai berlangsung pada Juni.

Untuk diketahui, Gunung Everest yang memiliki ketnggian 8.850 meter dari permukaan laut (mdpl) atau sekitar 29.035 kaki, terletak di perbatasan antara Nepal dan Tibet, Tiongkok.

Baca Juga: Tips untuk Pengelola Medsos, dari Cara Cari Ide hingga Konsistensi untuk Naikkan Follower

Sehari sebelumnya, Otoritas Tiongkok pada Kamis juga telah mengumumkan penutupan jalur pendakian.

Ini merupakan kali kedua, otoritas Nepal menutup jalur pendakian dalam beberapa tahun terakhir. Pendakian puncak Himalaya pernah ditutup pada 2015, penutupan ini disebabkan karena gempa bumi yang mengguncang Nepal pada 25 April. Gempa tersebut menewaskan kurang lebih 9.000 jiwa.

Gempa yang terjadi ikut berdampak pada para pendaki di Everest, 18 orang dilaporkan tewas akibat tertimbun longsor.

Halaman:

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah