Selain Udara dan Air Liur, WHO Sebut Uang Kertas jadi Penyebab Penyebaran Virus Corona

- 5 Maret 2020, 17:11 WIB
ILUSTRASI uang.
ILUSTRASI uang. //pexels/Alexander Mils

PIKIRAN RAKYAT - Hingga kini, wabah virus corona masih terus menjadi hal yang paling ditakuti banyak orang di dunia. Sudah hampir 30-an negara mengonfirmasi adanya warga yang terinfeksi.

Tak terkecuali Indonesia, dimana sebelumnya publik menerka-nerka mengapa virus corona tak masuk ke tanah air, dengan berbagai asumsi, hal tersebut akhirnya terjawab.

Secara mengejutkan, Presiden Joko Widodo dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyampaikan temuan dua warga Depok yang telah dikonfirmasi positif virus corona.

Baca Juga: Rela Pergi ke Warnet, Pevita Pearce Gemar Main Game Online

Keduanya diduga terinfeksi dari WNA asal Jepang yang tengah berkunjung ke Indonesia Februari lalu untuk menyaksikan sebuah acara.

Sejauh ini, Kementerian Kesehatan mengabarkan keduanya dalam keadaan sehat dan terus membaik, namun tetap masih dalam pemantauan dan penyelidikan dugaan pengungjung acara lainnya.

Setelah akhirnya dinyatakan bahwa Jawa Barat Siaga 1 Virus Corona, banyaknya berota hoax yang bertebaran yang menyebut bahwa beberapa wilayah di Indonesia mengonfirmasi adanya temuan pasien suspect virus corona.

Baca Juga: Kick Off 13 Maret, PT LIB Resmi Hapus Babak 8 Besar Liga 2 2020

Beberapa diantaranyua yaitu, Bali, Pamulang, Makassar, Bekasi, Bogor, dan Tasikmalaya. Kabar menyesatkan tersebut membuat warga didaerah yang disebut mengalami panik dan memborong seluruh stok masker dan handsanitizer dan membuat barang tersebut kini langka.

Meski telah diborong habis, Kementerian Kesehatan dan WHO menyebut bahwa penggunaan masker hanya untuk orang sakit dan orang yang menangani pasien.

Bahkan, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs resmi PMJ News, Badan Kesehatan Dunia (WHO) memastikan bahwa penyebaran virus corona, bukan hanya dari udara atau air liur saja.

Baca Juga: Gencar Lakukan Upaya Penanganan Virus Corona, Menko PMK: Jumlah RS Rujukan Bertambah Jadi 137

WHO menyebut bahwa uang kertas menjadi salah satu perantara penyebaran COVID-19 dan meminta masyarakat dunia untuk mengurangi transaksi dengan uang langsung terlebih dahulu.

Juru bicara WHO menyatakan bahwa masyarakat untuk bertransaksi menggunakan uang elektronik dulu dan mengurangi penggunaan uang konvensional.

Tak hanya WHO, PBB juga menegaskan bagi siapapun yang sudah memegang uang kertas untuk segera mencuci tangan dengan sabun.

Baca Juga: Lakukan Standar Check Up dan Bersabar, Berikut Tips Aman Berkendara saat Musim Penghujan

Beberapa informasi menyebut bahwa penyebaran virus corona juga terjadi di sebuah benda dalam waktu tertentu dan mampu menyebarkan virus pada orang yang memegangnya.

“Kita tahu bersama, uang kertas itu ‘berjalan’ antar orang dan di sana terkandung beberapa bakteri dan virus.

“Kami pun meminta kepada masyarakat untuk mencuci tangan setelah memegang uang kertas,” demikian terang juru bicara WHO, dilansir PMJ News dari Telegraph.

Baca Juga: Waspada Penyebaran Virus Corona, Pemerintah Kota Cirebon Bentuk Tim Pemantau

WHO menghimbau untuk tak langsung memegang bagian wajah, mulut, dan hidung usai memegaang uang kertas, karena ditakutkan virus akan mudah masuk pada tubuh.

“Penyebaran utama itu melalui droplet. Liur ini datang dari batuk atau bersin dan bisa secara langsung menginfeksi orang yang terkena air liurnya.

"Jadi tangan yang kotor memegang uang dan ini menjadi cara penyebaran lainnya,” tutur Kepala Obat Infeksi Universitas Edinburgh, Profesor Jurgen Haas.

Baca Juga: Fenomena Panic Buyer, Viral Seorang Bapak Tertangkap Kamera Borong Mie Instan, Cek Fakta Sebenarnya

Jurgen mengatakan bahwa virus dapat bertahan pada permukaan benda mati dalam waktu yang cukup lama.

“Masa hidup virus ini di udara terbuka atau di benda belum ada yang bisa memastikan berapa lamanya, karena ini virus baru.

"Namun semakin rendah suhunya, semakin lama ia bertahan hidup di benda. Jika suhunya hangat, virus bisa cepat mati,” pungkas Haas.***

 

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: PMJ News Telegraph


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah