Tidak seperti demonstrasi rompi kuning dari tahun 2018, tidak ada laporan tentang insiden besar dalam protes ini. Namun, jumlah pengunjuk rasa tetap kuat dan tidak menunjukkan tanda-tanda berkurang.
Sekitar 237.000 orang pada minggu lalu berunjuk rasa di seluruh Prancis, termasuk 17.000 di Paris.
Jumlah itu melebihi 204.000 yang tercatat akhir pekan sebelumnya dan jumlah yang sangat tidak biasa untuk protes pada puncak liburan musim panas.
Sementara itu, para pengunjuk rasa menuduh pemerintah meremehkan jumlah yang turun ke jalan.
Sebuah kelompok bernama Le Nombre Jaune menerbitkan rincian unjuk rasa kota per kota di Facebook dalam upaya untuk menunjukkan jumlah sebenarnya minggu lalu, yakni 415.000 orang.
Baca Juga: Ramalan Kartu Tarot 15 Agustus 2021: Taurus Awal Baru yang Menyenangkan, Cancer Ada Perubahan Besar
Protes lain terjadi di kota-kota, terutama di selatan, termasuk Toulon, Montpellier, Nice, Marseille dan Perpignan, di mana jumlahnya terkadang melebihi yang ada di Paris.
Menteri Kesehatan Prancis Olivier Veran pekan lalu mengecam sebuah gerakan yang menurutnya terlalu banyak dibicarakan.
Analis mengatakan Emmanuel Macron tumbuh subur diuntungkan dalam gerakan protes karena ia berhubungan baik dengan pendukung intinya yang beraliran tengah.