PR CIREBON – Lebih dari 200.000 pengunjuk rasa kembali berkumpul di seluruh Prancis pada Sabtu, 14 Agustus 2021 waktu setempat untuk melawan izin kesehatan.
Meskipun kebijakan izin kesehatan itu telah diterapkan Presiden Prancis Emmanuel Macron sebagai tindakan melawan Covid-19, para pengunjuk rasa tetap turun ke jalan dalam demonstrasi yang memasuki minggu kelima.
Kementerian dalam negeri Prancis mengatakan total 214.845 orang, termasuk hampir 14.000 di Paris, ambil bagian dalam protes nasional dan turun sekitar 22.000 dari akhir pekan lalu.
Emmanuel Macron sebelumnya menyebut bahwa izin kesehatan adalah kunci untuk keluar dari pandemic Covid-19 dan menghindari penguncian wilayah lebih lanjut.
Tetapi para pengunjuk rasa yang terdiri dari aktivis anti-ketidaksetaraan sayap kanan, rompi kuning, anti-vaxxers dan aktivis kebebasan sipil, mengatakan bahwa kebijakan tersebut melanggar kebebasan dasar yang sangat dihargai oleh Prancis.
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Channel News Asia, dua protes terpisah terjadi di Paris dengan slogan-slogan seperti "Perancis bebas!", "Hentikan kegilaan Corona" atau "ya untuk kebebasan memilih", diserukan.
Yann Fontaine, 30, yang bekerja di kantor notaris, mengatakan dia yakin kebijakan izin kesehatan adalah hal yang membunuh kebebasan dan segregasi.