PR CIREBON – Para pelaku aksi protes di Myanmar, yang sebagian besar terdiri dari anak muda, tidak lagi turun ke jalan untuk Aung San Suu Kyi.
Kini, Aung San Suu Kyi yang masih ditahan oleh junta militer Myanmar itu tidak lagi menjadi kunci dari berakhirnya aksi protes di negara itu.
Para pelaku aksi protes mengatakan bahwa mereka melakukan protes untuk demokrasi mereka sendiri sebagai warga negara Myanmar, meskipun diawali dengan kudeta pemerintahan Aung San Suu Kyi.
Baca Juga: WHO Laporkan Infeksi Covid-19 Meningkat, Varian Delta Semakin Menyebar hingga ke 132 Negara
Agustus mendatang menandai enam bulan sejak pemerintah Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) digulingkan.
Kudeta itu memicu pemberontakan massal dan tindakan keras militer yang telah menewaskan hampir 1.000 orang.
Aung San Suu Kyi tetap menjadi sosok yang dihormati secara lokal karena penentangannya yang berani terhadap junta sebelumnya.
Baca Juga: Tanggapi Tuntutan Hukum Juliari Batubara, Sudjiwo Tedjo: Meniadakan Potensi Sehat
Meskipun demikian, reputasi internasionalnya menderita setelah dia memerintah dalam kesepakatan pembagian kekuasaan dengan para jenderal.