PR CIREBON — Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra Fadli Zon meminta lembaga parlemen di negara ASEAN, sebaiknya tidak bersikap pasif menyikapi situasi di Myanmar.
Menurut Fadli Zon, ASEAN jangan menutup mata terhadap kondisi atau harus aktif dalam penyelesaian konflik di Myanmar.
Menurut Fadli Zon, penyeselaian konflik di Myanmar sudah menjadi urusan rumah tangga ASEAN.
Hal ini disampaikan Fadli Zon pada saat memberikan pandangan dalam Webinar BKSAP dengan tema “Peran DPR RI dalam mendorong Pelaksanaan 5 poin Konsensus ASEAN untuk Perdamaian di Myanmar”, Selasa 27 Juli 2021.
“Secara dinamis dan progresif, parlemen di negara-negara ASEAN punya posisi strategis menjadi peace maker sesuai kapasitas dan mandat politik yang dimiliki,” ujar Fadli Zon, dikutip PikiranRakyat.Cirebon.com dari Parlementaria.
“Dalam hal ini BKSAP sebagai ujung tombak diplomasi parlemen mempunyai mandat membantu diplomasi negara melaksanakan diplomasi antara parlemen,” urai Politisi Fraksi Partai Gerindra itu.
Baca Juga: Trik WhatsApp: Langkah Sederhana Untuk Menghentikan Orang Menambahkan Anda ke Grup
Fadli Zon mengatakan, parlemen Indonesia sangat mendukung upaya perwujudan damai atau penyelesaian konflik di Myanmar dengan jalan diplomasi antar parlemen.
Ia membeberkan kondisi di Myanmar pasca kudeta militer telah menciptakan konflik di dalam negara tersebut dan menariknya sorotan internasional.