PR CIREBON – Setengah dari rakyat Myanmar dengan jumlah populasi hingga 54 juta dapat terinfeksi Covid-19 dalam waktu dua minggu ke depan.
Peringatan soal Covid-19 dan Myanmar itu diutarakan oleh Inggris terhadap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pada Kamis, 29 Juli 2021 waktu setempat.
Pertemuan itu disebut Inggris sebagai tanggapan atas apa yang menurutnya situasi Covid-19 ‘mengerikan’ di Myanmar.
Baca Juga: 5 Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Memutuskan Gelar Pernikahan di Musim Hujan
Myanmar telah alami kekacauan sejak militer mengambil alih kendali pada Februari, ditambah dengan naiknya lonjakan kasus Covid-19.
Inggris mendesak Dewan PBB untuk memastikan resolusi 2565, yang menuntut gencatan senjata di zona konflik untuk memungkinkan pengiriman vaksin Covid-19 yang aman, dihormati di Myanmar.
"Sangat penting bagi kami untuk mempertimbangkan bagaimana menerapkannya," pinta duta besar Inggris Barbara Woodward, seperti dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Channel News Asia.
Baca Juga: Ramalan Horoskop Karier Keuangan, 30 Juli 2021: Taurus Gelisah, hingga Gemini Ada Peluang
Negara Asia Tenggara itu berada dalam kekacauan sejak pemerintah militer mengambil alih kekuasaan.