Banyak rumah sakit tidak memiliki peralatan yang memadai untuk mengatasi beban kasus Covid-19 yang melonjak setelah banyak staf medis keluar sebagai protes atas kudeta tersebut.
PBB memperkirakan hanya 40 persen fasilitas perawatan kesehatan Myanmar yang masih dapat berfungsi.
Baca Juga: 5 Karakter Tersembunyi Zodiak Scorpio, Salah Satunya Terlahir sebagai Pemimpin
Badan dunia itu juga memperkirakan bahwa pasukan militer telah melakukan setidaknya 260 serangan terhadap personel dan fasilitas medis, menahan setidaknya 67 pejabat medis.
"Dengan gelombang baru Covid-19 yang menyebar seperti api di seluruh negeri, sangat disayangkan bahwa lebih banyak nyawa akan hilang karena militer Myanmar mempersenjatai Covid-19 untuk melawan rakyat," kata juru bicara pemerintah persatuan nasional Susanna Hla Hla Soe.
Otoritas militer sedang mencari bantuan dari negara-negara sahabat untuk mengatasi virus Corona, menurut media pemerintah pekan ini.
Baca Juga: Ramalan Horoskop Karier Keuangan, 30 Juli 2021: Aquarius Seimbang, Pisces Beruntung, dan Aries Sibuk
Kurang dari 5.000 kasus baru Covid-19 dilaporkan pada Rabu, 28 Juli 2021, naik dari sekitar 50 per hari pada awal Mei.
Akan tetapi, para analis mengatakan jumlah korban sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi.
Sekitar 1,75 juta orang sejauh ini telah divaksinasi, menurut pemerintah militer.