PBB Sebut Korban Gejolak Politik di Myanmar Terus Bertambah: Anak-anak Terpapar Kekerasan Tanpa Pandang Bulu

- 18 Juli 2021, 10:15 WIB
Kekerasan di Myanmar, menurut PBB, masih terus berlanjut, termasuk anak-anak yang tanpa pandang bulu ditangkap militer.
Kekerasan di Myanmar, menurut PBB, masih terus berlanjut, termasuk anak-anak yang tanpa pandang bulu ditangkap militer. /Reuters/Stringer

PR CIREBON – Pakar hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menyebut bahwa puluhan anak telah terbunuh dan ratusan ditahan secara sewenang-wenang di Myanmar sejak kudeta.

Bahkan, menurut PBB, gejolak politik di Myanmar berlanjut di tengah darurat kesehatan yang disebabkan oleh pandemi Covid-19.

Komite hak anak PBB melaporkan bahwa mereka telah menerima informasi yang dapat dipercaya, yang menyebut 75 anak telah terbunuh dan sekira 1.000 orang ditangkap di Myanmar sejak 1 Februari.

Baca Juga: Ramalan Horoskop 18 Juli 2021: Zodiak Capricorn, Aquarius, dan Pisces, Bersiaplah untuk Mendengar Cerita Sedih

“Anak-anak di Myanmar dikepung dan menghadapi korban jiwa akibat kudeta militer,” kata ketua komite, Mikiko Otani, dalam sebuah pernyataan yang dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Al Jazeera.

Penduduk Myanmar telah berbulan-bulan melakukan protes massal, tetapi mereka mendapat balasan dari militer yang brutal sejak kudeta yang menggulingkan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi.

“Anak-anak terpapar kekerasan tanpa pandang bulu, penembakan acak, dan penangkapan sewenang-wenang setiap hari,” ujar Otani.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Gambar yang Pertama Kali Dilihat Ungkap Kelebihan yang Anda Miliki

"Militer menodongkan senjata ke arah anak-anak itu dan melihat hal yang sama terjadi pada orang tua dan saudara mereka," lanjutnya.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x