Komite tersebut terdiri dari 18 ahli independen yang ditugaskan untuk memantau pelaksanaan Konvensi Hak Anak, yang ditandatangani Myanmar pada tahun 1991.
Para ahli mengatakan mereka sangat mengutuk pembunuhan anak-anak oleh junta dan polisi, menunjukkan bahwa beberapa korban dibunuh di rumah mereka sendiri.
Baca Juga: Bermusuhan di The Penthouse 3, Kim So Yeon dan Uhm Ki Joon Justru Terlihat Akrab di Lokasi Syuting
Salah satunya adalah seorang gadis enam tahun di kota Mandalay yang, menurut komite, ditembak di perut oleh polisi.
Para ahli juga mengecam penahanan sewenang-wenang yang meluas terhadap anak-anak di kantor polisi, penjara, dan pusat penahanan militer.
Mereka menunjuk otoritas militer yang melaporkan praktik menyandera anak-anak ketika militer tidak dapat menangkap para orang tua.
Termasuk seorang gadis berusia lima tahun di wilayah Mandalay yang ayahnya membantu mengorganisir protes anti-militer.
Situs berita lokal Myanmar Now juga melaporkan bahwa dua anak di bawah umur, berusia 12 dan 15 tahun termasuk di antara tujuh penduduk desa dari kotapraja Sintgaing di wilayah Mandalay, yang ditahan dan didakwa memiliki bahan peledak.
Para ahli juga menyuarakan keprihatinan mendalam tentang gangguan yang cukup besar dalam perawatan medis penting dan pendidikan sekolah di seluruh negeri.