PBB Peringatkan Situasi Myanmar Berpotensi Picu Perang Saudara dan Ketidakamanan di Asia Tenggara

- 7 Juli 2021, 07:40 WIB
Kepala hak asasi manusia PBB memperingatkan bahwa situasi di Myanmar memiliki potensi untuk memicu perang saudara dan ketidakamanan regional
Kepala hak asasi manusia PBB memperingatkan bahwa situasi di Myanmar memiliki potensi untuk memicu perang saudara dan ketidakamanan regional /Dawei Watch/via Reuters

PR CIREBON – Kepala hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) memperingatkan bahwa situasi di Myanmar sejak kudeta Februari semakin mengerikan.

PBB juga menyatakan bahwa situasi di Myanmar itu dikhawatirkan akan mendorong negara itu menuju kemungkinan perang saudara dan dapat memicu ketidakamanan regional.

Berbicara di hadapan Dewan Hak Asasi Manusia PBB, Michelle Bachelet menyesalkan bahwa Myanmar dalam beberapa bulan terakhir telah berkembang dari krisis politik menjadi bencana hak asasi manusia multi-dimensi.

Baca Juga: Sindir AS, Presiden Tiongkok Xi Jinping: Seringkali Penuh dengan Persaingan Sengit

"Penderitaan dan kekerasan di seluruh negeri adalah prospek yang menghancurkan bagi pembangunan berkelanjutan, dan meningkatkan kemungkinan kegagalan negara atau perang saudara yang lebih luas," katanya, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Channel News Asia.

"Perkembangan bencana di Myanmar sejak kudeta menghasilkan potensi yang jelas untuk ketidakamanan besar-besaran, dengan dampak bagi wilayah yang lebih luas," tambahnya.

Myanmar telah mengalami protes massal dan militer menanggapinya secara brutal sejak kudeta 1 Februari yang menggulingkan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi.

Baca Juga: Apa yang Pertama Kali Dilihat pada Gambar Berikut? Hal ini Ungkap Banyak soal Kepribadian Anda!

"Apa yang dimulai sebagai kudeta oleh militer Myanmar dengan cepat berubah menjadi serangan terhadap penduduk sipil yang semakin meluas dan sistematis," ujar Bachelet.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x