“Serangan yang tidak ditujukan pada tujuan militer tertentu adalah melanggar hukum,” ujarnya.
Investigasi juga melihat ledakan 10 Mei yang menewaskan delapan orang, termasuk enam anak-anak, di dekat kota Beit Hanoun, Gaza utara. Dikatakan dua orang dewasa adalah warga sipil.
Baca Juga: Sekarang, Anda Dapat Mengunduh Video Status WhatsApp Pengguna Lain, Begini Caranya
Dalam sebuah pernyataan Selasa, 27 Juli 2021, militer Israel mengatakan korban disebabkan oleh tembakan roket yang salah yang diluncurkan oleh kelompok-kelompok militan, bukan serangan udara Israel.
Ini merilis foto udara dari apa yang dikatakan sebagai lokasi peluncuran, sekitar 7,5 kilometer (4 mil), dan area pendaratan.
“Insiden ini menunjukkan pengabaian terang-terangan terhadap kehidupan sipil di pihak organisasi teror di Jalur Gaza,” katanya.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Melonjak di Tokyo, Tertinggi Sejak Dimulainya Pandemi
Tetapi berdasarkan analisis sisa-sisa amunisi dan laporan saksi, HRW mengatakan bukti menunjukkan senjata itu adalah "sejenis peluru kendali."
“Human Rights Watch tidak menemukan bukti adanya target militer di atau dekat lokasi serangan,” katanya.
Kelompok yang berbasis di New York itu mengatakan bahwa Israel menolak mengizinkan penyelidiknya memasuki Gaza.