PR CIREBON – Mantan kepala hak asasi PBB, Navi Pillay, akan memimpin penyelidikan terbuka oleh organisasi dunia itu terhadap pelanggaran sistematis di Israel dan wilayah Palestina yang diduduki.
Presiden Dewan Hak Asasi Manusia PBB menyebut bahwa Pillay akan memimpin penyelidikan untuk meneliti pelanggaran dan akar penyebab dalam konflik antara Israel dan Palestina selama beberapa dekade.
Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Al Jazeera, diskusi untuk mengadakan penyelidikan oleh PBB itu dimulai selama sesi khusus dewan yang berfokus pada lonjakan kekerasan mematikan antara Israel dan Palestina pada Mei lalu.
Baca Juga: Amerika Seriakat Sangat Kecewa karena Tiongkok Tolak Penyelidikan Tahap Dua soal Asal Usul Covid-19
Komisi Penyelidikan (COI) merupakan tingkat tertinggi yang dapat diperintahkan oleh Dewan Hak Asasi Manusia.
Dewan kemudian memutuskan untuk membentuk komisi penyelidikan internasional independen untuk menyelidiki semua dugaan pelanggaran hukum humaniter internasional.
Termasuk semua dugaan pelanggaran hukum hak asasi manusia internasional di Israel dan wilayah Palestina yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur yang diduduki.
Komisi tersebut ditugaskan untuk menyelidiki semua akar penyebab ketegangan yang berulang, ketidakstabilan dan berlarut-larutnya konflik, termasuk diskriminasi dan represi sistematis berdasarkan identitas nasional, etnis, ras atau agama.