Sekitar 150 orang berdemonstrasi di Ramallah pada Sabtu malam, mengangkat poster Nizar Banat dan meneriakkan slogan-slogan anti-Mahmoud Abbas.
Protes berlangsung damai dan tidak ada laporan kekerasan atau penangkapan.
Pemerintah Palestina yang dipandang sebagai mitra penting Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya, telah membentuk komite investigasi atas kematian Nizar Banat.
Baca Juga: WHO Mengincar Audit Lab Tiongkok dalam Penyelidikan Asal-usul Covid-19 Selanjutnya
Ketua komite investigasi mengatakan Nizazr Banat menjadi sasaran kekerasan fisik dan kematiannya “tidak wajar”.
Saudara laki-lakinya mengatakan bahwa beberapa minggu kemudian, keluarga tersebut hanya mendengar sedikit keterangan dari pemerintah.
“Hingga saat ini, kami gagal mendapatkan akta kematian. Bagaimana Anda bisa memiliki warga negara yang meninggal tanpa mengeluarkan akta kematian?” kata Ghassan Banat.
Baca Juga: Salat Idul Adha Tetap Bisa Dilaksanakan Meski PPKM, ini Syarat dan Tata Caranya Menurut MUI!
Didampingi oleh dua pengacara keluarga, saudara laki-laki itu menolak apa yang dia katakan sebagai upaya pihak berwenang untuk mengirim tetua suku ke keluarga dengan harapan menutup kasus dan menghentikannya dari mencapai pengadilan.
“Berkas ini tidak akan diselesaikan atau ditutup melalui cara tetua atau suku. Berkas Nizar adalah pembunuhan politik dan akan tetap terbuka sampai keadilan tercapai, bahkan jika itu membutuhkan 1.000 tahun,” ungkapnya.