Baca Juga: TMMD ke-111 Kodim 0615 Kuningan Ringankan Derita Warga Jamberama, Tak Mau Lagi Jalan Kaki 5 Km
Dan kelas sering dimulai dengan profesor meminta siswa untuk kata ganti pilihan pribadi, dengan penggunaan ‘they’ menjadi menakutkan akibat takut dihukum secara sosial karena tidak cukup inklusif dalam kosakatanya.
“Bahasa Inggris adalah bahasa ketiga saya. Sangat sulit bagi saya untuk mengatakan he dan she kadang-kadang, saya menyalahgunakannya,” ia mengungkapkan.
Dia menyebut bahwa dia juga dicaci karena mengatakan dirinya menikmati tulisan-tulisan karya Jane Austen.
"Saya berkata 'Saya suka buku-buku itu.' Saya pikir itu hal yang baik. Tapi orang-orang berate padaku ‘Tahukah kamu bahwa para penulis itu memiliki pola pikir kolonial? Mereka rasis dan fanatik dan secara tidak sadar mencuci otakmu’,” jelasnya.
Park mengatakan siswa Korea Utara terus-menerus diberitahu tentang Amerika yang keji.
“Saya pikir orang Korea Utara adalah satu-satunya orang yang membenci orang Amerika, tetapi ternyata ada banyak orang Amerika yang membenci negaranya sendiri,” imbuhnya.***