PR CIREBON – Sebuah film yang direncanakan dibuat tentang pembunuhan di masjid Christchurch tahun 2019 lalu telah memicu reaksi keras di Selandia Baru.
Anggota masyarakat dan pemimpin Selandia Baru mengecam proyek film tentang tragedi di masjid Cristchurch tersebut karena mendorong narasi penyelamat kulit putih atau white savior.
Film berjudul They Are Us itu bertujuan untuk fokus pada penanganan Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern atas penembakan mengerikan di masjid Christchurch pada Maret 2019.
Saat itu, seorang pria bersenjata dengan ideologi supremasi kulit putih mengamuk di dua masjid selama salat Jumat, menewaskan 51 orang dan melukai 40 lainnya secara serius.
Penyerang membunuh 44 orang di masjid Al Noor sebelum berlanjut ke masjid Linwood, di mana dia membunuh tujuh orang lagi.
Asosiasi Pemuda Islam Nasional mengatakan film yang akan dibuat itu mengesampingkan para korban dan penyintas dan malah memusatkan respons seorang wanita kulit putih.
Baca Juga: Satgas Nemangkawi Potong Suplai Senjata Teroris KKB di Papua: Total Transaksi Mencapai Rp1 Miliar
Ia mengecam film yang malah berfokus pada peran yang dimainkan oleh Ardern, daripada para korban serangan.