Terpengaruh Tragedi Christchurch 2 Tahun Lalu, Pelajar Singapura Berencana Serang 2 Masjid dan Bunuh Jamaah

- 28 Januari 2021, 12:00 WIB
Ilustrasi Singapura. Pelajar asal Singapura diduga berencana menyerang dua masjid dan membunuh jamaah di Singapura pada 15 Maret 2021 bertepatan pada peringatan dua tahun serangan teror Christchurch di Selandia Baru.*
Ilustrasi Singapura. Pelajar asal Singapura diduga berencana menyerang dua masjid dan membunuh jamaah di Singapura pada 15 Maret 2021 bertepatan pada peringatan dua tahun serangan teror Christchurch di Selandia Baru.* /Pixabay/sasint

PR CIREBON – Seorang pelajar asal Singapura berusia 16 tahun ditahan berdasarkan Undang-Undang Keamanan Internal (ISA) di negara itu.

Pelajar itu diduga berencana menyerang dua masjid dan membunuh jamaah di Singapura pada 15 Maret 2021 mendatang, tepat pada peringatan dua tahun serangan teror Christchurch di Selandia Baru.

Pelajar asal Singapura itu disebut sebagai seorang Kristen Protestan dari etnis India.

Baca Juga: Temukan Paket Mencurigakan, Pabrik Vaksin AstraZeneca Sempat Dievakuasi

Ia adalah tahanan pertama yang dipengaruhi oleh ideologi ekstremis sayap kanan dan orang termuda yang ditahan di bawah ISA untuk kegiatan terkait terorisme hingga saat ini.

Menurut Departemen Keamanan Dalam Negeri Singapura (ISD) pada 27 Januari 2021, siswa itu diketahui telah membuat rencana dan persiapan terperinci untuk melakukan serangan terorisme.

Serangan itu termasuk menggunakan parang terhadap Muslim di dua masjid.

Baca Juga: Kabar Tiongkok Sengaja Sebarkan Covid-19 Mencuat Lagi, WHO Mulai Selidiki Asal Usul Virus hingga Penyebarannya

“Dia telah memilih Masjid Assyafaah di Sembawang dan Masjid Yusof Ishak di Woodlands sebagai targetnya karena mereka berada di dekat rumahnya,” jelas ISD, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Straits Times.

Halaman:

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Straits Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x