Amnesty International Rilis Laporan Soal Xinjiang, Sebut Adanya Bukti Pelanggaran Hak Asasi Manusia

- 11 Juni 2021, 14:50 WIB
Amnesty International merilis sebuah laporan baru yang menyatakan adanya pelanggaran hak asasi manusia di Xinjiang, Tiongkok.
Amnesty International merilis sebuah laporan baru yang menyatakan adanya pelanggaran hak asasi manusia di Xinjiang, Tiongkok. /Thomas Peter/Reuters

Amnesty International menyebut mereka mengetahui satu kasus di mana seorang tahanan diyakini telah meninggal karena ditahan di kursi harimau, di depan teman satu selnya, selama 72 jam.

Pada minggu-minggu awal berada di kamp, ​​orang yang diwawancarai mengatakan kepada pihak Amnesty International bahwa mereka dipaksa untuk duduk diam atau berlutut dalam posisi yang sama di sel mereka selama berjam-jam.

Baca Juga: Bisa Turunkan Berat Badan hingga Mengobati Flu, Berikut Manfaat Rutin Minum Air Hangat di Pagi Hari

Mereka mengatakan tidak diizinkan untuk mempraktikkan ajaran Islam dan dilarang menggunakan bahasa ibu mereka.

Mereka juga mengklaim bahwa mereka dipaksa untuk menghadiri kelas di mana mereka belajar bahasa Mandarin dan propaganda partai Komunis Tiongkok.

Laporan juga menambahkan bahwa selain dikawal di bawah penjagaan bersenjata ke dan dari kantin, kelas atau interogasi, para tahanan hampir tidak pernah meninggalkan sel mereka dan jarang melihat sinar matahari atau memiliki akses ke luar dan berolahraga.

Baca Juga: Lirik Lagu Baby Blue Love - TWICE, Lengkap dengan Terjemahan Bahasa Indonesia

“Pihak berwenang Tiongkok telah menciptakan pemandangan neraka distopia dalam skala yang mengejutkan di Daerah Otonomi Uyghur Xinjiang,” kata Agnès Callamard, sekretaris jenderal Amnesty International, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari The Guardian.

“Ini akan mengejutkan hati nurani umat manusia bahwa sejumlah besar orang telah menjadi sasaran cuci otak, penyiksaan dan perlakuan merendahkan lainnya di kamp-kamp interniran, sementara jutaan lainnya hidup dalam ketakutan di tengah aparat pengawasan yang luas,” tambahnya.

Amnesty International menyerukan agar semua kamp yang menampung Muslim dan etnis minoritas di seluruh provinsi Xinjiang ditutup.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x