Seperti ibu lainnya, Ghalia Hamad ingin berada di samping keluarganya, terutama putrinya, untuk melindungi mereka selama masa-masa sulit.
Ghalia Hamad mengekspresikan ketakutannya ketika mendengar bom yang terlalu keras untuk didengar olehnya dan para kru liputan.
"Ketika saya mendengar ada bom di dekat rumah saya, saya langsung menelepon untuk memeriksanya," kata Ghalia Hamad.
Baca Juga: Diduga Vaksin Gotong Royong Dikomersialisasikan, Yahya Zaini: Jangan Sampai Ada 'Kongkalikong'
"Meskipun saya tidak akan pergi, saya harus terus menyampaikan pesan dan menceritakan apa yang terjadi kepada orang-orang," ujarnya.
Seperti diketahui, sejak 10 Mei, ketika Israel melancarkan serangan udara di Gaza setelah sebelumnya Hamas meluncurkan ratusan roketnya ke kota Israel.
Kelompok Palestina Hamas tersebut menguasai wilayah Jalur Gaza menembakkan roket ke Israel dari sana.
Baca Juga: Gelar Resepsi Pernikahan, Begini Potret Ustaz Abdul Somad dan Sang Istri
Peristiwa tersebut terjadi karena eskalasi ketegangan yang melonjak di Yerusalem Timur yang diduduki Israel beberapa waktu lalu.
Pasukan Israel melukai ratusan pengunjuk rasa dalam tindakan keras di kompleks Masjid Al-Aqsa, yang merupakan sebuah situs yang dihormati oleh Muslim dan Yahudi.