PR CIREBON - Seorang jurnalis Palestina, Ghalia Hamad menceritakan pengalamannya meliput konflik antara Israel dan Hamas di Gaza, Palestina.
Ghalia Hamad mengaku, dirinya merasa takut dan kelelahan dalam meliput pengeboman Israel di Jalur Gaza.
Ghalia Hamad menjelaskan, cerita tentang ketakutan dan kelelahan tersebut terus berlanjut, ketika Jalur Gaza yang terkepung oleh prajurit Israel.
Sementara itu, para jurnalis Palestina termasuk Ghalia Hamad, melanjutkan pekerjaan mereka.
Ghalia Hamad bertekad untuk melanjutkan peliputan untuk kepentingan pekerjaannya sebagai seorang jurnalis.
Selama liputan langsungnya, Ghalia Hamad selalu berhubungan dengan putrinya di rumah, untuk memeriksa kondisi mereka.
Baca Juga: Pemerintah Berencana Naikkan Pajak untuk Dukung Pertumbuhan Ekonomi, Ini Kata Said Abdullah
“Setiap kali saya mendengar bom, saya merasa panik dan langsung menelepon ke rumah untuk memeriksa keluarga saya,” kata Ghalia Hamad yang dikutip oleh PikiranRakyat-Cirebon.com dari Al Jazeera, pada Jumat 21 Mei 2021.
Wartawan berusia 30 tahun tersebut bekerja sebagai koresponden Al Jazeera Mubasher di Jalur Gaza.