Wilayah tersebut telah terkepung prajurit Israel, sementara Ghalia Hamad memiliki dua putri, salah satunya berusia lima setengah tahun.
Baca Juga: Inilah Pernyataan Joe Biden tentang Israel dan Gencatan Senjata Hamas!
"Ini adalah perang brutal, untuk pertama kalinya kami mengalami serangan seperti itu dengan keganasan ini," kata Ghalia Hamad.
"Perang terbaru tahun 2014, dan perang lainnya di tahun 2012, 2009 juga sulit, tapi yang ini paling sulit," tambah Ghalia Hamad.
Seperti jurnalis lain di lapangan, Hamad tidak berhenti bekerja sejak eskalasi berlangsung.
"Kami harus menghadapi situasi berbahaya di sekitar kami, kami tidak memiliki apa pun untuk melindungi diri kami sendiri," ujarnya.
Ghalia Hamad menyatakan bahwa setiap orang adalah target dan diserang oleh roket Israel tersebut.
"Saya mencoba melakukan pekerjaan saya tanpa memikirkan bahaya yang mungkin saya hadapi, namun kami kehilangan kantor kami yang dibom beberapa hari yang lalu," kata Ghalia Hamad.