Orang dewasa dan anak-anak etnis Karen menggali tempat perlindungan di hutan setelah kekerasan antara kelompok bersenjata etnis Karen National Union (KNU) dan militer Myanmar meningkat selama beberapa hari terakhir.
KNU telah merebut pangkalan militer di negara bagian Karen Timur, menewaskan 10 perwira junta sebagaimana dikutip dari News.com Au pada Rabu, 7 April 2021.
Baca Juga: Ramalan Shio 8 April 2021: Shio Monyet Jangan Lampiaskan Perasaanmu hingga Babi Perlu Meditasi
Junta membalas dengan serangan udara, pihak KNU mengatakan sekitar 12.000 orang telah mengungsi.
Sekitar 2.780 warga sipil melarikan diri melintasi perbatasan tetapi pemerintah Thailand mengatakan mayoritas pengungsi kini telah kembali ke Myanmar, sekitar 200 orang menerima perawatan medis di Thailand pada akhir pekan lalu.
Anak-anak semakin menjadi sasaran serangan mematikan dari pasukan keamanan di Myanmar, yang telah diguncang oleh kekerasan lebih dari dua bulan sejak militer mengambil alih.
Kemarin, seorang ayah berbicara tentang momen mengerikan ketika dia menemukan putrinya telah ditembak mati oleh anggota pasukan keamanan yang dicurigai saat dia bermain di rumah.
Setidaknya 43 anak telah tewas oleh angkatan bersenjata, menurut organisasi hak asasi Save the Children.
Kelompok itu mengatakan negara Asia Tenggara berada dalam "situasi mimpi buruk", dengan korban termuda yang diketahui baru berusia enam tahun.