“Berdasarkan konsensus ilmiah ini, kita harus memiliki sudut pandang yang lebih luas dalam hal sourcing,” ujarnya.
Para ahli setuju bahwa virus corona bisa datang dari tempat lain, salah satunya dari negara-negara tetangga di Asia Tenggara.
Tetapi desakan Tiongkok untuk memperluas penelitian ini, dinilai hanya sebagai motif politik untuk menghadapi kritik Negara Barat selama ini.
Laporan WHO menyimpulkan bahwa virus corona atau nenek moyangnya kemungkinan besar dibawa oleh kelelawar, yang menginfeksi hewan lain yang menginfeksi manusia.
Baca Juga: Kementerian Luar Negeri Arab Saudi Sebut Kesepakatan dengan Israel Akan Sangat Membantu
Para peneliti belum dapat melacak kelelawar atau hewan perantara tersebut, tetapi mereka curiga terhadap habitat kelelawar di barat daya Tiongkok atau Asia Tenggara.
Kelelawar yang membawa virus corona yang sebabkan Covid-19 telah ditemukan di Provinsi Yunnan, Tiongkok.
Tetapi para ahli Tiongkok mencatat bahwa virus semacam itu juga telah diidentifikasi di Asia Tenggara.
Hal yang sama berlaku untuk trenggiling, mamalia lain yang dianggap sebagai pembawa kemungkinan virus.
Baca Juga: Vladimir Putin Dijuluki Pria Terseksi di Rusia, Kerap Berpose Bertelanjang Dada