Network
PR CIREBON - Para penyerang menembak mati seorang polisi wanita di Afghanistan pada Kamis, 1 April 2021.
Pejabat di salah satu Provinsi Afghanistan mengatakan polisi wanita tersebut diserang ketika hendak sedang akan bekerja.
Lebih lanjut, pejabat di salah satu Provinsi Afghanistan itu mengatakan bahwa penembakan itu merupakan pembunuhan yang ditargetkan terakhir di negara yang dilanda perang tersebut.
Baca Juga: Ungkap Perasaan Hatinya Soal Film Dokumentar Miliknya, Britney Spears Akui Merasa Malu dengan Adanya Sorotan
Juru bicara polisi setempat, Fared Khan mengatakan petugas yang ditembak di kota Jalalabad terluka tetapi kemudian meninggal di rumah sakit.
Dua orang tersangka dalam kejadian telah berhasil ditangkap oleh polisi.
Afghanistan telah mengalami lonjakan pemboman secara nasional dan pembunuhan yang ditargetkan.
Baca Juga: Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed Bin Salman Adakan Diskusi dan Jalin Kerja Sama dengan Irak
Selain itu, adanya kekerasan di medan perang karena negosiasi di Qatar antara Taliban dan pemerintah Afghanistan telah terhenti.
Dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Al Arabiya, serangan itu terjadi tiga hari setelah insiden lain di Jalalabad.
Sebelumnya, tiga wanita yang bekerja untuk mengelola vaksin polio di kota itu tewas.
Baca Juga: Dinas Keamanan Rusia 'FSB' Berhasil Gagalkan Aksi Teror yang Dirancang ISIS
Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab dalam penyerangan di Jalalabad.
Namun, Afghanistan timur telah menyaksikan peningkatan serangan oleh ISIS.
Awal bulan lalu, ISIS mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan tiga wanita lainnya yang bekerja untuk radio dan stasiun TV lokal, juga di Jalalabad.
Baca Juga: Kembali Pakai Cincin Pernikahannya dengan Stefan William, Celine Evangelista Justru Nangis: Dia Segalanya
Banyak serangan lainnya tidak diklaim. Pemerintah menyalahkan sebagian besar penyerangan akibat kebangkitan kembali Taliban, yang saat ini hampir menguasai setengah negara.
Taliban, pada gilirannya, menyangkal peran apa pun dalam beberapa serangan itu dan menyalahkan pemerintah.***
