Penembakan Warga Anti Kudeta Myanmar Semakin Brutal, Anak-anak hingga Bayi Berumur 1 Tahun Jadi Korban

- 29 Maret 2021, 12:15 WIB
Pihak militer Myanmar terus membunuh warga yang menentang kudeta, anak-anak hingga bayi menjadi korban.*
Pihak militer Myanmar terus membunuh warga yang menentang kudeta, anak-anak hingga bayi menjadi korban.* /REUTERS/Stringer

Kematian pada hari Sabtu disebut sebagai salah satu hari paling berdarah sejak kudeta yang membuat jumlah warga sipil yang dilaporkan tewas menjadi hampir 400.

Puluhan ribu orang berdemonstrasi di beberapa bagian negara Myanmar pada hari Sabtu.

Baca Juga: Para Kaum Hawa, Katakan 3 Hal Ini untuk Membuat Kekasih Hati Semakin Mencintaimu

Kemudian seorang anak laki-laki yang dilaporkan oleh media lokal berusia lima tahun, termasuk di antara setidaknya 13 orang yang tewas di kota kedua di Myanmar, Mandalay.

Sementara itu, portal berita Myanmar Now mengatakan 64 orang telah tewas secara total di seluruh negeri pada pukul 2.30 malam.

Tiga orang, termasuk seorang pria yang bermain di tim sepak bola lokal U-21, tewas dalam protes di distrik Insein di kota terbesar Myanmar, Yangon, ujar seorang kepada Reuters.

Baca Juga: Ivan Gunawan Pernah Pinjami Uang Rp1 Miliar pada Dirinya, Ruben Onsu: Sembuh dari Covid-19, Langsung ke Bank

"Mereka membunuh kami seperti burung atau ayam, bahkan di rumah kami," kata Thu Ya Zaw di pusat kota Myingyan ketika sedikitnya dua pengunjuk rasa tewas.

"Kami akan terus memprotes. Kami harus berjuang sampai junta jatuh," ungkapnya.

Selanjutnya, ada korban lagi yang dilaporkan dari wilayah Sagaing tengah, Lashio di timur, di wilayah Bago, dekat Yangon, dan tempat lain.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: PR Bekasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x