PR CIREBON – Protes anti militer sebagai imbas dari kudeta Myanmar terus menumpahkan darah.
Pasukan militer Myanmar tidak henti melakukan penembakan terhadap para demonstran yang melawan adanya kudeta.
Penembakan yang ditujukan pasukan kemanan Myanmar itu telah menyebabkan banyak korban jiwa dari beragam kalangan masyarakat.
Bahkan, seorang anak berusia tujuh tahun sempat menjadi korban penembakan militer Myanmar.
Hingga kini, penembakan demonstran oleh militer Myanmar tersebut telah menewaskan ratusan orang.
Sebagaimana diberitakan PR Bekasi dalam artikel "Puluhan Pengunjuk Rasa di Myanmar Tewas Kemarin, Warga: Mereka Bunuh Kami Seperti Ayam, Bahkan di Rumah" para pengunjuk rasa menentang aksi para jenderal dalam perayaan Hari Angkatan Bersenjata, yang faktanya di lapangan kebanyakan mereka ditembak di kepala dan punggung.
Baca Juga: Akui Pernah Jadi Anak Kos Meski Kini Tajir Melintir, Maia Estianty Tidak Segan untuk Makan Lesehan
"Hari ini adalah hari yang memalukan bagi angkatan bersenjata," ujar Dr. Sasa, juru bicara CRPH, kelompok anti-junta yang dibentuk oleh anggota parlemen yang digulingkan, kepada sebuah forum online.