Protes Terus Berlangsung dari Agustus Lalu di Belarusia, 245 Pengunjuk Rasa Ditahan

- 28 Maret 2021, 17:45 WIB
245 Pengunjuk rasa di Belarusia ditangkap pada Sabtu, /
245 Pengunjuk rasa di Belarusia ditangkap pada Sabtu, / /Reuters

PR CIREBON - Sebanyak 245 pengunjuk rasa ditahan di Belarusia pada Sabtu, 27 Maret 2021.

Pusat Hak Asasi Manusia (HAM) Vesna mengatakan, kebanyakan dari mereka yang ditahan di Minsk, Belarusia tidak terdaftar.

Menurut aktivis hak asasi, lebih dari 220 orang ditangkap di ibu kota Minsk, Belarusia.

Baca Juga: Tanggapi Ledakan Dugaan Bom Bunuh Diri di Gereja Katerdral Makassar, Ossy Dermawan: Mari Jaga Harmoni

Penahanan juga dilaporkan di Novogrudok, Brest, Gomel, Soligorsk, Baranovichi, Mogilev, Novopolotsk.

Aktivis oposisi mencoba mengadakan protes massal di ibu kota Belarusia dan kota-kota lain pada hari Sabtu.

Akan tetapi, mereka mendapat penindasan dari penegak hukum.

Baca Juga: 7 Manfaat Konsumsi Bayam, Bisa Menurunkan Tekanan Darah dan Gula Darah

Dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Russian News Agency, polisi Belarusia menahan lebih dari 100 orang karena dianggap melanggar ketertiban umum.

Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Olga Chemodanova mengatakan, bahwa di antara berbagai pelanggaran ketertiban umum adalah barisan penjaga dari satu orang.

Namun demikian, juru bicara Kementerian Dalam Negeri menunjukkan bahwa tidak ada pertemuan massal tanpa izin yang tercatat di negara itu sepanjang hari.

Baca Juga: Nekat Beli iPhone Murah Secara Online, Remaja di Thailand Justru Dikirim Ponsel Sebesar Meja

Demonstrasi nasional melanda Belarusia setelah pemilihan presiden 9 Agustus.

Menurut hasil resmi Komisi Pemilihan Umum Pusat, Presiden petahana Alexander Lukashenko menang telak, mengumpulkan 80,10 persen suara.

Saingan terdekatnya dalam pemilihan, Svetlana Tikhanovskaya, berada di urutan kedua, dengan 10,2 persen duara.

Baca Juga: Soal Ledakan Bom di Gereja Katedral Makkasar, Kadiv Humas Polri: Pelaku Ada 2 Orang Mengendarai Motor

Namun, dia menolak untuk mengakui hasil pemilu, dan meninggalkan Belarusia menuju Lituania.

Setelah hasil jajak pendapat diumumkan terlambat pada 9 Agustus, protes massal meletus di pusat kota Minsk dan kota-kota Belarusia lainnya.

Selama periode awal pasca pemilihan, aksi unjuk rasa menjadi bentrokan sengit antara pengunjuk rasa dan polisi.

Baca Juga: Akui Bukan Tipe Wanita yang Sangat Ingin Menikah, Prilly Latuconsina Sebut Ada Pria yang Mendekatinya

Protes lokal sporadis terus berlanjut hingga saat ini.***

Editor: Tita Salsabila

Sumber: Russian News Agency


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x