TEPCO Berhasil Kurangi Pembangkitan Air yang Teriradiasi di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima

- 5 Maret 2021, 11:11 WIB
Ilustrasi pembangkitan air radioaktif di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima yang berhasil dikurangi Spesialis Tokyo Electric Tower (TEPCO).*
Ilustrasi pembangkitan air radioaktif di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima yang berhasil dikurangi Spesialis Tokyo Electric Tower (TEPCO).* /Pixabay/jeanlouisservais

PR CIREBON - Spesialis Tokyo Electric Tower (TEPCO) berhasil mengurangi pembangkitan air yang teriradiasi di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima.

Keberhasilan TEPCO mengurangi pembangkitan air yang teriradiasi di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima disampaikan langsung oleh Kepala Decommissioning Officer Akira Ono.

"Kami berhasil mencapai tujuan jangka menengah," kata Kepala Decommissioning Officer TEPCO Akira Ono, sebagaimana dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Russian News Agency.

Baca Juga: Segera Daftar Prakerja Gelombang 13, Simak Caranya hingga Dapatkan Dana Intensif Senilai Rp3,55 Juta

Menurut pejabat tersebut, pada Mei 2014, sekitar 540 meter kubik air radioaktif terkumpul di PLTN setiap hari.

Pada tahun 2020, kru yang dinonaktifkan berhasil mengurangi angka ini menjadi 140 meter kubik per hari.

Bencana Fukushima-1 terjadi pada Maret 2011, ketika tsunami merusak sistem pendingin dan pasokan listrik di pembangkit listrik, yang menyebabkan melelehnya bahan bakar nuklir di tiga reaktor.

Baca Juga: Aurel Hermansyah Blak-blakan Soal Pengalamannya Positif Covid-19: Aku Sedih dan Shock

Bahan bakar terbakar melalui pelindung protektif. Guna mendinginkan bahan bakar, reaktor dipompa secara konstan dengan air.

Selain itu, mengisi lantai dasar gedung reaktor dan sistem drainase dan akhirnya bercampur dengan air tanah.

Spesialis TEPCO terus-menerus memompa air ini dan memasukkannya ke dalam reservoir baja khusus, yang terletak di lokasi pembangkit listrik.

Baca Juga: Pemerintah Buka Rekrutmen ASN Total 1,3 Juta Formasi, Menpan RB Tjahjo Kumolo: Terbanyak Sepanjang Sejarah

Namun, ruang untuk tangki-tangki telah menyusut secara drastis, memaksa Jepang untuk mempertimbangkan membuang air yang tidak tercemar ke laut.

Tetangga Jepang, terutama Korea Selatan, menyatakan keprihatinan atas rencana tersebut, dengan alasan risiko lingkungan.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Russian News Agency


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x