Ia menambahkan bahwa "pengiriman vaksin sekarang sedang menuju ke penyeberangan Erez" yang menghubungkan Israel ke jalur Gaza yang diblokade, sebuah daerah yang diperintah oleh Hamas.
Baca Juga: Satgas Prediksi Covid-19 Berakhir pada Hari Kemerdekaan, PB IDI Buka Suara
Hamas mengecam Israel karena telah memblokir pengiriman vaksin, mengatakan langkah itu menandai "kejahatan nyata dan pelanggaran semua hukum internasional dan standar kemanusiaan."
Otoritas Palestina pada hari Selasa mendesak WHO untuk "mengutuk Israel" atas penghalang tersebut.
PA meminta WHO dan organisasi internasional lainnya "untuk meminta (Israel) bertanggung jawab penuh atas bahaya yang timbul dari pencegahan masuknya vaksin ke Jalur Gaza," kata juru bicara Ibrahim Melhem.
Baca Juga: Tanggapi Nyinyiran Warganet Soal Program TVnya, Susi Pudjiastuti: Tak Bisa Tidak Tertawa Saya
PA mengatakan pada hari Senin bahwa kampanye vaksinasi untuk masyarakat umum telah diundur karena penundaan pengiriman.
Itu telah mengantisipasi pengiriman pada pertengahan bulan ini, memungkinkannya untuk mulai memvaksinasi masyarakat umum di Tepi Barat sambil berbagi stok dengan Hamas.
Selain vaksin dari program COVAX yang didukung PBB, PA juga mengharapkan sekitar 2 juta dosis yang dipesan dari berbagai produsen.
Baca Juga: Minimalisir Penggunaan UU ITE, Polri akan Buat Virtual Police untuk Mengedukasi Masyarakat