Pemerintah telah mengkritik para pengunjuk rasa, dengan Erdogan memuji pemuda di partainya karena tidak menjadi LGBT.
Sedangkan oposisi utama telah mendukung protes tersebut dan beberapa anggota parlemen dari HDP pro-Kurdi ditolak di pintu masuk universitas pada hari Senin.
Baca Juga: Sambangi Keraton Yogyakarta, dr. Tirta Sampaikan Edukasi Covid-19 dan Jadi Jembatan Penggiat UMKM
Pengkritik Erdogan mengatakan presiden dan partainya, yang mempromosikan nilai-nilai Islam konservatif, telah mengikis hak-hak sosial dan toleransi.
Pendukung Erdogan mengatakan dia telah memulihkan kebebasan berekspresi agama di republik yang dulu sangat sekuler.***