Beberapa Hari Sebelum Kudeta, Myanmar Rupanya Terima Gelontoran Dana Bantuan Sebesar Rp4,9 Triliun dari IMF

- 3 Februari 2021, 18:30 WIB
Bendera negara Myanmar. Myanmar rupanya sempat menerima dana bantuan dari IMF tepat beberapa hari sebelum kudeta.*
Bendera negara Myanmar. Myanmar rupanya sempat menerima dana bantuan dari IMF tepat beberapa hari sebelum kudeta.* /Pixabay/Jorono

Tidak seperti program pembiayaan reguler IMF, yang mengucurkan dana sedikit demi sedikit karena tolok ukur kinerja terpenuhi untuk reformasi kebijakan yang disepakati, bantuan darurat virus Corona telah dikirim dengan cepat, seringkali sekaligus.

“Ini bukan program yang dinegosiasikan, tidak ada persyaratan dan tidak ada tinjauan berwawasan ke depan dengan pencairan terkait dengan tinjauan tersebut,” kata Stephanie Segal, mantan ekonom IMF dan pejabat Departemen Keuangan AS yang sekarang bekerja di Center for Strategic and Studi Internasional di Washington.

Baca Juga: Inggris Temukan Varian Baru Covid-19, Hasil Penelitian Sebut Lebih Mudah Menular dan Mematikan

"Saya tidak mengetahui adanya preseden di mana uang yang telah disetujui oleh dewan IMF dapat ditarik kembali," tambah Segal.

Sejak awal krisis Covid-19 tahun lalu, IMF telah memberikan pembiayaan darurat ke 80 negara.

Waktu pencairan terakhir ke Myanmar sangat disayangkan, dua sumber yang mengetahui pembayaran tersebut mengatakan dan menunjuk pada risiko penggunaan pembiayaan cepat yang memberi pemerintah keleluasaan luas atas bagaimana mereka membelanjakan uang tersebut.

Baca Juga: Komunitas LGBT Turki Gambar Bendera Pelangi di Tempat Suci Islam, Presiden Recep Tayyip Erdogan Geram

Skenario kasus terbaik adalah bahwa pemerintah Myanmar yang bangkit dari kekacauan politik saat ini akan membelanjakan uang tersebut secara tepat karena ingin memiliki hubungan yang produktif dengan IMF.

Mitra IMF di Myanmar adalah Bank Sentral Myanmar, dan sumber tersebut menyatakan harapannya dapat mempertahankan independensi dari kementerian keuangan negara.

Tetapi pada hari Selasa, militer Myanmar yang berkuasa menunjuk Than Nyein sebagai gubernur bank sentral baru negara itu, mengembalikannya ke jabatan yang sebelumnya dia pegang antara 2007-2013, selama pemerintahan junta terakhir.

Halaman:

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x