Tokoh Yahudi sebut Perlakukan Mengerikan Tiongkok pada Etnis Uighur, Seperti Nazi pada Perang Dunia II

- 28 Januari 2021, 20:08 WIB
Ilustrasi anak-anak Muslim Uighur.
Ilustrasi anak-anak Muslim Uighur. /Pixabay/Wikilmages/

Baca Juga: Gunung Merapi Erupsi, BPPTKG Imbau Masyarakat Tidak Beraktivitas di Sekitar Kawasan Rawan Bencana

“Kami percaya bahwa sebagai orang yang selamat dari intoleransi, penganiayaan, dan genosida, serta sebagai 'pembicara berdasarkan pengalaman' ... kami memiliki otoritas moral dan kewajiban moral untuk bertindak,” kata Hasenson-Gross.

Jonathan Wittenberg, rabi senior Masorti Judaism di Inggris, mengatakan Beijing pada dasarnya melaksanakan "kebijakan yang disponsori negara yang disengaja untuk menghancurkan" orang Uighur melalui perlakuannya terhadap kelompok minoritas.

“Seseorang tidak dapat berdiam diri saat hal-hal seperti itu terjadi di dunia,” Wittenberg, yang orang tuanya melarikan diri dari Nazi Jerman sebagai pengungsi.

Baca Juga: Covid-19 Tembus Satu Juta Kasus, Politisi PKS: Pemerintah Jangan Gonta-ganti Kebijakan

“Ini tentang kemanusiaan kita yang sama, dan itu adalah panggilan bagi kita semua. Ada sesuatu yang sangat penting tentang tidak membiarkan penganiaya merasa seolah-olah mereka memiliki kekuatan untuk melakukan apapun yang mereka suka," jelasnya.

Kritikus kamp interniran Xinjiang, termasuk Pemerintah Inggris mengatakan, narapidana di jaringan fasilitas telah menjadi sasaran pelanggaran hak asasi manusia termasuk penahanan sewenang-wenang, kerja paksa, penyiksaan dan sterilisasi paksa, dan lain-lain.

Sementara itu, Tiongkok menyangkal tuduhan itu dan mengklaim kamp-kamp itu adalah pusat "pendidikan ulang".

Baca Juga: Kemdikbud Beri Bantuan Rp1 Juta untuk Siswa, Berikut Ketentuan Agar Mendapatkannya!

Para pejabat Tiongkok telah lama bersikeras bahwa "pendidikan dan pelatihan" massal diperlukan di Xinjiang untuk melawan apa yang mereka sebut "tiga kekuatan jahat ekstremisme, separatisme dan terorisme", dan meningkatkan pembangunan ekonomi di sana.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x