“Holocaust Memorial Day dirancang untuk mengingatkan kita tentang kekejaman yang bisa terjadi dan pelajaran penting yang perlu kita pelajari dari tahap awal ketidakpedulian dan keterlibatan yang memungkinkan tindakan terakhir penghancuran fisik ini,” sambungnya.
Baca Juga: Soroti Pakaian Jokowi saat Vaksinasi Kedua, Lukman Saifuddin: Indonesia Banget, Kaos Singlet
'Horor yang menyedihkan' di Xinjiang
Menjelang Hari Peringatan Holocaust, Rene Cassin menjadi salah satu penyelenggara acara antaragama pada hari Senin menyoroti penderitaan orang Uighur.
Pengacara Uighur Ziba Murat, yang berpartisipasi, mengatakan bahwa "sangat berarti (untuk) mengenali penderitaan kami".
Ibu Murat, seorang dokter Uighur, dijatuhi hukuman 20 tahun penjara di Tiongkok pada Maret 2019 setelah menghilang enam bulan sebelumnya.
Baca Juga: PSBB di Kota Cirebon Mulai Berlaku 27 Januari 2021, Wali Kota: Tetap Memperhatikan Faktor Ekonomi
Murat memperingatkan "masa depan yang mengerikan" bagi penduduk Uighur di Tiongkok kecuali negara lain berhenti melakukan "bisnis seperti biasa" dengan Beijing dan sebaliknya mendesak untuk menutup kamp interniran.
“Seluruh identitas etnis dan nyawa kami telah menjadi sasaran, itulah arti genosida. Setiap pemerintah yang peduli tentang hak asasi manusia dan martabat manusia harus membawa pelanggaran mengerikan ini,” imbuhnya.
Acara lain yang menarik perhatian pada masalah ini, sejalan dengan peringatan tahun ini termasuk upacara khusus di Sinagoga London Barat pada hari Rabu.