Cegah Obesitas, Masjid ini Sediakan Fasilitas Gym untuk Perempuan

- 22 Januari 2021, 18:43 WIB

 

PR CIREBON - Sebuah masjid di Rajendranagar, India telah mendirikan pusat kesehatan gym untuk perempuan yang tinggal di daerah kumuh di dekatnya.

Terobosan ini merupakan yang pertama kalinya di India, yang mana sebuah masjid memfasilitasi gym untuk perempuan dengan disertai pelatih ahli.

Tujuan dibalik gym dan wellness center di masjid India ini adalah untuk mengurangi kejadian penyakit tidak menular pada perempuan yang tinggal di daerah kumuh.

Baca Juga: Serangan Mematikan, Bom Bunuh Diri Beruntun di Ibu Kota Irak Tewaskan 32 Orang

Seorang pelatih perempuan profesional telah dipekerjakan untuk melatih perempuan dalam latihan fisik, dalam dua sesi setiap hari.

Gym tersebut juga memfasilitasi konselor kesehatan dan dokter di dalamnya.

Gym di Masjid-e-Mustafa yang terletak di Wadi-e-Mahmood di Rajendranagar didanai oleh SEED, sebuah LSM yang berbasis di AS.

Baca Juga: Kelompok Muslim Prancis Berselisih Terkait Piagam Anti-Ekstremisme Presiden Macron

Helping Hand Foundation (HHF), sebuah LSM berbasis kota, berkoordinasi dengan panitia masjid dalam menjalankan wellness center tersebut.

Tempat pelatihan tersebut mengikuti survei yang telah dilakukan di daerah kumuh Kota Tua yang mengungkapkan bahwa 52 persen perempuan berisiko terkena sindrom kardiometabolik.

Selama survei, perempuan dengan risiko tinggi penyakit tidak menular (PTM), terutama dengan indeks massa tubuh (BMI) lebih dari 25 dan mereka dengan kondisi tidak sehat, diidentifikasi untuk tujuan dilatih di gym.

Baca Juga: G.O MBLAQ Ungkap Rahasia Industri K-pop Masa Lalu, Digaji hanya Rp4 Juta Per Bulan

“Komponen kunci dari program NCD di masjid klinik sekaligus gym adalah penilaian risiko, konseling tentang diet dan olahraga, skrining untuk masalah ginjal, hati dan mata," ujar pengurus HHF Mujtaba Hasan Askari.

Konselor yang terlatih dan profesional adalah bagian dari klinik,” sambungnya, dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Times of India pada Jumat, 22 Januari 2021.

Survei tersebut juga mengungkapkan bahwa perempuan dengan penyakit ovarium polikistik (PCOD) merupakan sekitar 30 persen dari peserta.

perempuan antara 25 dan 55 tahun disaring sebagai bagian dari survei. Sekitar 12 persen memiliki penyakit tunggal atau penyakit penyerta seperti diabetes, hipertensi dan masalah tiroid.

Baca Juga: Tentara Israel Tembakan Gas Air Mata, Ibu Hamil di Palestina Keguguran

Semua perempuan (20-49 tahun ke atas) memiliki BMI lebih dari 25 (obesitas).

Mujtaba mengatakan 52 persen perempuan memiliki rasio pinggul-pinggang tinggi lebih dari 0,8, yang membuat wanita rentan terhadap risiko sindrom kardiometabolik.

Dimana saat ini diklasifikasikan sebagai sekelompok disfungsi seperti resistensi insulin, toleransi, dan lipid yang tidak tersusun yang mengarah pada risiko diabetes, hipertensi dan penyakit kardiovaskular.***

Editor: Tita Salsabila

Sumber: Times of India


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah