Tentara Israel Tembakan Gas Air Mata, Ibu Hamil di Palestina Keguguran

- 22 Januari 2021, 14:30 WIB
Ilustrasi Gas Air Mata.*
Ilustrasi Gas Air Mata.* /arminabduljabbar

PR CIREBON - Seorang ibu Palestina yang sedang hamil tujuh bulan keguguran setelah gas air mata ditembakkan berulang kali oleh tentara Israel.

Kejadian itu terjadi di rumahnya di desa Al-Mughayyer dekat Ramallah pekan lalu.

Areej Abu Alya yang berusia 37 tahun, telah menghirup gas terlalu banyak dan tenggorokannya mulai terasa mencekik selama serangan itu.

Baca Juga: Tidak Sempat Berjemur? Jangan Khawatir, Vitamin D Bisa Diperoleh dari 5 Makanan Ini

Areej Abu Alya dilarikan oleh suaminya, Iyad, ke rumah sakit dan kondisinya semakin memburuk.

Selama perawatan, dokter menemukan bahwa denyut nadi bayinya tidak lagi terdeteksi.

Areej Abu Alya menjalani perawatan intensif selama beberapa hari setelah kehilangan banyak darah dan membutuhkan transfusi.

Baca Juga: Soroti Sebab Banjir di Indonesia, Musni Umar: Pernyataan LAPAN Bukti yang Dapat Dipercaya

"Kami tinggal di daerah yang sangat berbahaya," kata Iyad kepada kantor berita Wafa, dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Middle East Monitor pada Kamis, 21 Januari 2021.

Dikatakan Iyad bahwa tabung gas air mata berserakan di sekitar rumah dan di dalamnya.

Dia menyampaikan tidak bisa lagi mengumpulkan tabung tersebut untuk dibuang agar tidak terjangkau oleh anak-anak.

Baca Juga: Pemerintahan Presiden Joe Biden Hentikan Deportasi Imigran yang Tidak Berdokumen

Pasangan tersebut memiliki delapan anak.

Menurut Iyad, gas air mata masuk melalui jendela saat mereka tidur hampir setiap malam.

"Setiap pekan saya membawa anak-anak ke dokter desa, semuanya dengan gejala parah akibat menghirup gas air mata dan menderita sensasi terbakar di paru-paru"

"Yang menyebabkan mereka muntah, nyeri dada, dan batuk parah," ujarnya mengungkapkan.

Baca Juga: Wajib Tahu, Stres dan Depresi Dapat Pengaruhi Efek Vaksin Virus Corona

Iyad mempercayai kalau gas yang ditembakan oleh pasukan pendudukan Israel merupakan jenis terbaru yang lebih beracun.

Dokter Palestina telah menuduh Israel sebelumnya menggunakan senjata kimia, bukan gas air mata, dan menguji varietas baru

Pada orang-orang di wilayah pendudukan untuk melihat apa pengaruhnya terhadap manusia.

Baca Juga: Sempat Hilang, Polisi Italia Temukan Salinan Lukisan Mundi abad ke 16 Leonardo da Vinci

Serangan, penyerangan, dan tindakan vandalisme sering dilakukan di kota dan desa Palestina di Tepi Barat yang diduduki Israel.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: Middle East Monitor


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x