Soroti Sebab Banjir di Indonesia, Musni Umar: Pernyataan LAPAN Bukti yang Dapat Dipercaya

- 22 Januari 2021, 13:33 WIB
Sosiolog sekaligus Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar.
Sosiolog sekaligus Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar. /Instagram/@musni_umar

PR CIREBON - Sosiolog dan Rektor Universitas Ibnu Chaldun Musni Umar menyoroti musibah berupa gempa dan banjir.

Musni Umar mengatakan hal itu menghadirkan rasa empati dan sedih di hati masyarakat.

Terutama ketika banjir yang luar biasa terjadi di Kalimantan Selatan, Musni Umar menyebut jika banjir tersebut pertama kalinya terjadi dalam 20 tahun terakhir.

Baca Juga: Wajib Tahu, Stres dan Depresi Dapat Pengaruhi Efek Vaksin Virus Corona

"Pertanyaannya apa yang membuat terjadi banjir yang luar biasa. Ada pernyataan dari LAPAN, mengatakan bahwa penyebab banjir di Kalimantan Selatan karena 193 hektar hutan hilang," kata Musni, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari kanal Youtube Musni Umar pada Jumat, 22 Januari 2021.

Menurutnya, pernyataan yang dikeluarkan oleh LAPAN tidak sembarangan, karena merupakan salah satu lembaga pemerintah.

Musni mencatat, ada salah satu menteri yang mengatakan kalau musibah saat ini karena adanya anomali cuaca.
 
 
Sebab itu bukan karena hutan yang dibabat habis demi kepentingan industri dan bisnis, yang mana kemudian menjadi perdebatan yang tidak ada habisnya.
 
"Akan tetapi saya percaya apa yang diungkapkan LAPAN itu adalah merupakan bukti dan dapat dipercaya secara ilmiah," ujar Musni.
 
Disampaikannya bahwa banjir juga terjadi di Mamuju, Sulawesi Barat, dan banyak masyarakat yang menderita.
 
Baca Juga: Tekan Penyebaran Covid-19 di Kota Bandung, Mang Oded Minta Penyintas Donorkan Plasma Darah

"Berbagai organisasi sosial sudah turun di situ, bahkan FPI yang baru dibubarkan kemudian berubah menjadi Front Persaudaraan Islam sudah menurunkan timnya," ucapnya.
 
Musni menambahkan, Partai Keadilan Sosial (PKS) dan Muhammadiyah juga turut serta menurunkan relawan mereka untuk membantu masyarakat di daerah bencana.

"Begitu juga terjadi di Manado, Menteri Sosial sudah berkunjung ke tempat itu dan begitu banyak uang yang sudah dia berikan di sana," katanya.
 
 
Musni melanjutkan, banjir pun terjadi di daerah Maluku, Cirebon, di Semarang, hampir seluruh Jawa Tengah mengalami banjir yang luar biasa.

Dikatakannya bahwa bahkan di Puncak Bogor terjadi banjir dan longsor yang menerjang rumah-rumah masyarakat.

"Kita bersyukur di Jakarta menjelang pagi ini sudah reda hujannya, dan kita sudah khawatir curah hujan yang begitu hebat bisa juga menimbulkan banjir. Mudah-mudahan tidak terjadi banjir di Jakarta sebagai ibu kota," ujarnya.
 
 
Musni menyampaikan jika pertanyaannya apakah benar semua bencana alam ini semata karena hutan-hutan yang habis dibabat, dan tidak ada upaya untuk penanaman kembali.

Padahal, dijelaskannya, seperti yang diketahui masyarakat hutan dan pepohonan merupakan wadah air masuk ke dalam tanah, untuk kemudian mengalir ke laut.
 
Lalu, masyarakat mengambil dan mengolah air dengan teknologi maupun tradisional sebagai keperluan sehari-hari.
 
 
Namun, ketika hutan habis ditebang, maka ketika hujan turun akan langsung mengalir ke darat dan menimbulkan bencana terhadap manusia.

"Kita teringat pada firman Allah di dalam Alquran surat Ar-Ruum ayat 41," kata Musni.
 
"Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)".
 

Musni menuturkan, dari ayat di atas sudah bisa dipastikan bahwa banjir yang dialami di negara Indonesia tidak lain dan tidak bukan disebabkan oleh ulah tangan manusia itu sendiri.
 
Musni berharap dan berdoa, agar manusia bisa kembali kepada kebenaran, seperti yang termaktub dalam firman Allah.
 

***
 

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: YouTube Musni Umar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x