PR CIREBON - Sebuah bom bunuh diri beruntun menewaskan hampir 30 orang di ibu kota Irak, Baghdad pada Kamis, 21 Januari 2021.
Bom bunuh diri itu merupakan serangan paling mematikan di kota Baghdad dalam tiga tahun terakhir, kata media pemerintah Irak.
Sedikitnya 32 orang tewas dan 110 orang lainnya cedera dalam bom bunuh diri yang terjadi di pasar terbuka di Tayaran Square, Baghdad.
Baca Juga: Tidak Sempat Berjemur? Jangan Khawatir, Vitamin D Bisa Diperoleh dari 5 Makanan Ini
Pasar telah dipenuhi orang-orang setelah hampir setahun pembatasan kegiatan diberlakukan di Irak dalam upaya menghentikan penyebaran virus Corona.
Menurut pernyataan kementerian dalam negeri, pelaku bom bunuh diri pertama bergegas ke pasar, mengaku merasa sakit.
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Arab News pada Jumat, 22 Januari 2021, begitu kerumunan orang berkumpul di sekitarnya, dia meledakkan dirinya.
Baca Juga: Soroti Sebab Banjir di Indonesia, Musni Umar: Pernyataan LAPAN Bukti yang Dapat Dipercaya
Ketika orang-orang berkumpul di sekitar para korban setelah bom bunuh diri pertama, penyerang kedua kemudian meledakkan bomnya.
Pray for #Baghdad , moment of the second suicide bombing targeting local shoppers and street sellers in a busy market this morning pic.twitter.com/cIyfsBZvvR— Steven Nabil (@thestevennabil) January 21, 2021
Bom bunuh diri itu adalah insiden paling berdarah di Baghdad sejak Januari 2018, ketika seorang pembom bunuh diri yang juga berada di Tayaran Square menewaskan lebih dari 30 orang.