Penduduk Rive-de-Gier di wilayah Loire Prancis ini kehilangan eksistensi hukumnya dan hak-hak yang diakibatkannya, ketika pengadilan mengumumkan kematiannya, pada tahun 2017.
Baca Juga: Aktris Cantik Kim So Hyun Dikonfirmasi akan Meninggalkan Agensinya
Kini, dia bahkan takut untuk pergi keluar kecuali dia benar-benar harus, takut akan terjadi padanya jika dia berakhir dalam situasi di mana dia perlu membuktikan identitasnya.
Semua itu dikarenakan pengadilan mengakhiri hidupnya di atas kertas, bahkan tanpa memeriksa apakah dia benar-benar meninggal.
Jeanne dan pengacaranya menyalahkan salah satu mantan karyawan wanita tersebut atas mimpi buruk yang dialaminya selama tiga tahun terakhir.
Baca Juga: Imbas Pemberontakan Capitol, Banyak Bisnis Memutuskan Hubungan dengan Trump Organization
Pada tahun 2000, perusahaan pembersih Pouchain harus melepaskan beberapa karyawannya saat kehilangan kontrak besar, dan salah satu dari mereka menggugat perusahaan. Tapi itu baru permulaan.
Pada tahun 2004, pengadilan memerintahkan perusahaan Pouchain untuk membayar ganti rugi kepada karyawan yang diberhentikan sebesar 14.000 Euro atau sekira Rp 238,8 juta.
Tetapi, karena telah diambil terhadap perusahaannya dan bukan Pouchain sendiri, keputusan tersebut tidak pernah diterapkan.
Baca Juga: Sebut Komjen Listyo Sigit Penuhi Kriteria Jadi Kapolri, Ferdinand: Beliau Punya Segudang Prestasi