Bangladesh Resmi Buka Madrasah Islam Transgender Pertama: Peluang Besar Bagi Anggota Minoritas

- 10 Januari 2021, 13:34 WIB
Bangladesh meresmikan sekolah transgender pertama yang berbasis Islam.*
Bangladesh meresmikan sekolah transgender pertama yang berbasis Islam.* / Anadolu Agency/Anadolu Agency

PR CIREBON - Kemeriahan yang semakin memuncak terjadi di kalangan siswa karena Sekolah Islam Transgender pertama di Bangladesh telah diresmikan.

Selain diresmilkan, Sekolah Islam Transgender juga membagikan buku kepada siswanya pada awal tahun ajaran baru.

Madrasah Gender Ketiga Dawatul Quran, yang terletak di ibukota Dhaka, memulai perjalanan sejarahnya pada November 2020.

Baca Juga: Diduga Ikut Protes Kekerasan Pro-Trump di Capitol AS, Dua Petugas Polisi Seattle dalam Penyelidikan

Sekolah ini dikelola oleh sekelompok ulama dan pelatih muslim, ditambah dengan dukungan dari badan amal setempat.

“Inisiatif pertama untuk pelajar Muslim transgender telah menciptakan harapan dan peluang besar bagi anggota minoritas yang terdiskriminasi di Bangladesh," kata seorang siswa, dilansir  dari Anadolu Agency pada Sabtu, 9 Januari 2021.

“Kami sekarang dapat percaya bahwa kami bisa diperlakukan sebagai manusia dan berintegrasi ke dalam arus," sambungnya.

Baca Juga: Akan Divaksinasi Pekan Depan, Paus Fransiskus Mengajak Masyarakat untuk Ikut Divaksin

Kepala Sekolah dan Direktur pendiri Mufti Abdur Rahman Azad memimpin upacara peresmian tahun ajaran baru pada hari Jumat 8 Januari 2021.

Sementara Mufti dan ulama senior Islam lainnya beserta pejabat pemerintah daerah berbicara pada acara tersebut menyambut dan mengapresiasi peluncuran Madrasah.

Semua ulama menjelaskan bahwa tidak ada diskriminasi antar manusia di hadapan Tuhan, sementara masyarakat menciptakan hambatan dan diskriminasi di antara kita. 

Baca Juga: Media Asing Soroti Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air di Indonesia, Sebut Usia Pesawat Hampir 27 Tahun

Dikatakan juga oleh Azad bahwa setiap manusia akan dihakimi di hadapan Tuhan berdasarkan pertimbangan perbuatannya, bukan berdasarkan jenis kelamin.

Tujuan pendirian sekolah ini merupakan inisiatif yang bertujuan membuka mata masyarakat bahwa waria adalah manusia yang mampu berintegrasi ke dalam masyarakat, jelas para guru dan pejabat.

Sekolah-sekolah tersebut mulai menyediakan pendidikan Alquran di bawah silabus Qawmi, kurikulum untuk sekolah agama, dan siswa secara bertahap akan diberikan pengetahuan dan keterampilan akademis lainnya, termasuk bahasa Bangla, Inggris, dan sains.

Baca Juga: Hilangnya Pesawat Sriwijaya Air, Media Asing Sebut Indonesia Sering Dilanda Masalah Penerbangan

Pengukuhan tahun ajaran baru menarik dan mendapatkan atensi yang besar dari sekumpulan transgender, dan semua siswa Madrasah sementara Imam menyerahkan kitab suci Alquran kepada siswa transgender saat mereka menyelesaikan pendidikan dasar mereka.

Menurut angka pemerintah, ada sekitar 10.000 anggota Hijra, jenis kelamin ketiga, di Bangladesh, yang dibantah oleh Abida Sultana Mitu, presiden Yayasan Bangladesh Hijra Kalyan (Kesejahteraan Transgender), yang mengklaim sedikitnya ada 1,5 juta orang.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Anadolu Agency


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah