Media Asing Soroti Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air di Indonesia, Sebut Usia Pesawat Hampir 27 Tahun

- 10 Januari 2021, 07:45 WIB
Ilustrasi pesawat Sriwijaya Air S182
Ilustrasi pesawat Sriwijaya Air S182 /Instagram @sriwijayaair

PR CIREBON - Media asing ikut menyoroti peristiwa terjatuhnya pesawat Sriwijaya Air yang membawa 62 orang penumpang di Indonesia yang jatuh ke laut pada Sabtu 9 Januari 2021 sore kemarin.
 
Pesawat Indonesia dengan nama penerbangan Sriwijaya Air dalam penerbangan domestik, tengah membawa 62 penumpang terjatuh ke laut beberapa menit setelah lepas landas dari Bandara.
 
Peristiwa jatuhnya pesawat Sriwijaya Air ke laut mencuri perhatian media asing, dimana ke 62 penumpang tersebut belum diketahui keberadaannya.
 
 
Pesawat dengan penerbangan domestik itu bertipe Boeing 737-500 terjatuh Setelah menghilang dari radar usai lepas landas tepat pukul 14.30 (07.30 GMT).
 
Melalui konferensi pers yang disampaikan oleh Menteri Perhubungan Indonesia, Budi Karya mengatakan bahwa 62 orang penumpang termasuk 12 awam terjatuh di dekat Pulau Laki.
 
Basarnas pun ikut membantu dalam peristiwa tersebut, untuk melakukan pencarian korban pasca jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
 
 
Seperti yang telah dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters, bahwa seluruh penumpang yang berada di pesawat Sriwijaya Air SJ 182 adalah orang Indonesia.
 
Angkatan Laut (AL) Indonesia pun kut membantu mencari korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air.
 
Saat pesawat Sriwijaya Air dengan membawa 62 penumpang terjatuh, saat melakukan konferensi pers, Kepala Eksekutif Maskapai Indonesia Sriwijaya Air, Jefferson Irwin Jauwena, mengatakan bahwa kondisi pesawat dalam kondisi baik.
 
 
Namun media asing menyoroti satu hal terkait pesawat Sriwijaya Air yang terjatuh sesaat lepas landas, bahwa pesawat dengan tipe Boing 737-500 itu berusia hampir 27 tahun.
 
Bahkan Boing 737-500 jauh lebih tua dari model Boing 737 Max yang pernah terjatuh pada akhir 2018 di Jakarta yang menewaskan 189 penumpang dalam penerbangan Lion Air.
 
“Kami mengetahui laporan media dari Jakarta, dan sedang memantau situasi dengan cermat. Kami sedang bekerja untuk mengumpulkan lebih banyak informasi," kata Seorang juru bicara Boeing.
 
 
Sesaat sebelum terjatuh pesawat Sriwijaya Air sempat naik hingga mencapai 10.900 kaki yang kemudian menurun tajam dan berhenti mengirimkan data 21 detik kemudian.
 
Kemudian arah yang dituju pesawat pun sempat ditanyakan kepada pilot mengapa pesawat mengarah ke barat laut yang kemudian hilang kontak.
 
Karena tidak ada petunjuk langsung tentang apa yang mungkin menyebabkan penurunan mendadak dan pakar keselamatan menekankan bahwa sebagian besar kecelakaan udara disebabkan oleh berbagai faktor yang perlu waktu berbulan-bulan untuk ditetapkan.***
 

Editor: Egi Septiadi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x