Komunitas Muslim Jerman Khawatirkan Islamofobia Meningkat: 122 Masjid di Jerman Menjadi Sasaran

- 5 Januari 2021, 16:14 WIB
Ilustrasi bendera Jerman.
Ilustrasi bendera Jerman. /pixabay.com/karlherl

Menurut angka resmi, polisi mencatat 632 kejahatan Islamofobia di Jerman dari Januari hingga November 2020.

Kejahatan tersebut termasuk penghinaan, surat ancaman, gangguan praktik keagamaan, serangan fisik, dan kerusakan properti.

Baca Juga: Curi Perhatian Media Asing, Program Vaksinasi Covid-19 di Indonesia Siap Dimulai Minggu Depan

Ia mengatakan bahwa angka sebenarnya diyakini lebih tinggi, karena banyak korban tidak mengajukan pengaduan pidana ke polisi, sebagian besar karena ketidakpercayaan mereka pada penegak hukum.

Durmus Yildirim, ketua ATIB, salah satu organisasi kebudayaan Muslim-Turki terbesar di Jerman, mengkritik politisi populis sayap kanan karena menghasut kebencian dan diskriminasi terhadap imigran dan Muslim.

"Kami ingin mengakhiri retorika rasis dan populis ini, upaya ini harus dilakukan untuk hidup berdampingan secara damai," katanya, menyerukan sikap yang lebih kuat terhadap kebencian anti-Muslim dan anti-Turki.

Baca Juga: Moeldoko Sebut Sudah Siapkan Nama Calon Kapolri Baru, Ahmad Sahroni: Belum Ada Surpres

Yildirim mengatakan komunitas Turki yang berpenduduk 3 juta orang di negara itu tidak akan menyerah pada ancaman oleh kelompok dan partai sayap kanan.

“Kami bagian dari Eropa, kami hidup bersama di sini. Generasi ketiga, keempat kami lahir dan besar di Jerman, juga menjadi tanah air kami,” katanya.

Sebagai negara berpenduduk lebih dari 80 juta orang, Jerman memiliki populasi Muslim terbesar kedua di Eropa Barat setelah Prancis.

Halaman:

Editor: Tita Salsabila

Sumber: Middle East Monitor


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah