Disayangkan, Program Vaksinasi Covid-19 di Amerika Serikat Mundur Jauh Dari Target Awal Ditetapkan

- 1 Januari 2021, 11:50 WIB
Presiden Amerika Serikat Terpilih Joe Biden saat menerima penyuntikkan vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh Pfizer.inc.*
Presiden Amerika Serikat Terpilih Joe Biden saat menerima penyuntikkan vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh Pfizer.inc.* /Twitter.com/@JoeBiden

Sejak itu, para pejabat mengatakan mereka berkomitmen untuk menyediakan dosis yang cukup tanpa mengomentari target vaksinasi yang sebenarnya karena menjadi jelas bahwa inokulasi kurang dari jumlah dosis yang didistribusikan.

"Ketersediaan dan distribusi yang cepat dari begitu banyak dosis, dengan 20 juta dosis pertama dialokasikan untuk distribusi hanya 18 hari setelah vaksin pertama diberikan otorisasi penggunaan darurat adalah bukti keberhasilan Operasi Warp Speed," terang pihak Departemen Kesehatan dan Juru bicara Layanan Manusia yang dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Channel News Asia.

Baca Juga: Tak Puas dengan Nilai Ujiannya, Siswa di Arab Saudi Nekat Tembak Mati Gurunya

Pemerintah telah mengatakan bahwa untuk setiap dosis yang dikirimkan, mereka menyimpan dosis kedua sebagai cadangan serta stok pengaman, yang akan membuat jumlah total dosis vaksin mendekati 40 juta.

Pakar spesialis penyakit menular terkemuka AS, Dr Anthony Fauci, mengatakan sedang "dalam pertimbangan" apakah AS harus melepaskan lebih banyak dosis cadangan untuk memvaksinasi porsi yang lebih luas dari masyarakat.

"Anda dapat membuat argumen, dan beberapa orang, tentang merentangkan dosis dengan memberikan satu dosis di seluruh papan, dan berharap Anda akan mendapatkan dosis kedua pada waktunya untuk diberikan kepada tiap individu," kata Fauci.

Baca Juga: Pria asal Seattle Diduga Buang Mayat Penelitian ke Hutan Arizona

Bahkan ketika jumlah dosis yang didistribusikan mendekati tujuan untuk mencapai 20 juta orang, kecepatan vaksinasi sebenarnya jauh lebih lambat dari yang diantisipasi, menurut data yang dirilis oleh CDC.

"Pemerintah Federal telah mendistribusikan vaksin ke negara bagian. Sekarang terserah negara bagian untuk mengelola. Ayo bergerak!" ujar Presiden Donald Trump pada cuitan akun Twitternya @realDonaldTrump.

Pejabat kesehatan masyarakat setempat mengatakan bahwa kurangnya dana federal untuk distribusi vaksin telah menghalangi mereka untuk mempekerjakan staf yang dibutuhkan.

Halaman:

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah